ASAL Usul Virus Zombie yang Bisa Hidup Lagi Setelah Lebih dari 48.000 Tahun Membeku di Siberia, Berbahayakah?

2 Desember 2022, 19:08 WIB
Ilustrasi virus zombie. /Pixabay/

KALBAR TERKINI - Pencairan Permafrost akibat pemanasan global kembali menghantui dunia dengan bangkitnya virus purbakala di Siberia, Rusia.

Dilaporkan pada 2 Desember 2022, berdasarkan pernyataan dari peneliti-peneliti Eropa, mereka menemukan salah satu virus yang terjebak di dalam danau itu selama lebih dari 48.500 tahun yang lalu.

Mereka mengatakan bahwa ini merupakan sebuah ancaman baru dari pemanasan global.

Para ilmuan tersebut menyebut virus tersebut sebagai virus zombie.

Baca Juga: EMPAT Link Download Minecraft Versi Terbaru untuk HP dan The Wild Update Java Edition PC Gratis dan Resmi

Tim penilitian tersebut yang dibentuk oleh ilmuan asal Perancis, Jerman, dan Rusia sebelumnya sempat mengisolasi virus-virus purba dari permafrost tersebut dan mempublikasikan penemuan mereka pada tahun 2015.

Virus ini dikatakan akan dapat mulai menyebar di saat Es di Siberia mulai mencair dan menyebarkan virus-virus yang akan kembali hidup.

Berdasarkan laporan yang mereka dapat dari salah satu virus yang mereka cairkan dan hidupkan kembali, virus tersebut tidak mengancam manusia.

Baca Juga: AKSES Link Live Streaming Ghana vs Uruguay di Piala Dunia Qatar, Berhasilkah Black Stars Dampingi Portugal?

Namun mungkin akan ada virus yang dapat menyerang manusia yang bisa saja keluar disaat permafrost tersebut mencair pasalnya para ilmuan belum mengetahui semua virus yang membeku di dalam permafrost tersebut.

Para ilmuan tersebut mengatakan, “Sangat mungkin permafrost purba tersebut akan melepaskan virus-virus tidak dikenal ini saat mencair.

Berapa lama virus-virus ini dapat tetap menginfeksi setelah terkena kondisi luar (Sinar UV, Oxygen, Panas) dan seberapa besar kemungkinan mereka akan menemukan dan menginfeksi host dalam interval (waktu) tersebut masih belum mungkin untuk di perkirakan.

Namun resiko akan meningkat dalam konteks pemanasan global saat pencairan permafrost tetap (terjadi) semakin mempercepat”.

Baca Juga: AKSES Link Live Streaming Laga Korea Selatan vs Portugal Lengkap dengan Jadwal, Nasib Oppa Diujung Tanduk

Laporan dari ilmuan tersebut juga menunjuk ke wabah virus Anthrax yang terjadi pada tahun 2016 di wilayah yang sama yaitu Siberia, Rusia.

Penyebaran wabah virus anthrax 2016 yang dikatakan telah membunuh lebih dari 2,300 rusa kutub dan hampir 100 orang harus dibawa ke rumah sakit.

Wabah tersebut juga berhasil merengut nyawa seorang anak berumur 12 tahun.

Setelah diteliti, para ilmuan menemukan penyebaran virus Anthrax terjadi akibat pencairan es di wilayah tersebut.

Hal itu dapat terjadi dikarenakan pencairan es tersebut menyababkan sebuah bangkai rusa kutub yang telah mati akibat terinfeksi wabah anthrax pada tahun 1968 kembali timbul ke permukaan disaat es yang membekukan bangkai tersebut mulai mencair.

***
Penulis: Aldi Habibie

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler