Setelah Dilarang Ikut Stasiun Luar Angkasa Internasional, China Putuskan Buat Stasiun Sendiri

23 November 2022, 08:41 WIB
Stasiun Luar Angkasa Internasional ISS /Tangkapan layar Youtube.com/Jared Owen

KALBAR TERKINI - Pada tahun 2011, NASA yaitu organisasi eksplorasi luar angkasa milik pemerintahan Amerika Serikat melarang China untuk berpartisipasi dalam Stasiun luar angkasa atau International Space Station (ISS).

Alasannya adalah tuduhan pelanggaran Hak asasi yang dilakukan di China dan juga atas kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat.

Walaupun agensi luar angkasa lainnya merasa tidak keberatan untuk menerima China dalam misi mereka.

Pada awalnya, China sempat dikatakan “terlalu muda” dan kurang berpengalaman untuk memberikan kontribusi yang berguna untuk proyek ISS.

Baca Juga: NASA Ungkap Manusia Bisa Tinggal Di Bulan Dekade Ini, Cek Alasannya

Namun setelah China mulai membangun stasiun luar angkasa miliknya sendiri dan mengirim Astronaut China atau Taikonaut untuk mengunjunginya beberapa kali.

Ini membuktikan bahwa asumsi awal tersebut ternyata salah.

Pada tahun ini, tepatnya pada tanggal 31 Oktober 2022, China telah berhasil mengirimkan bagian terakhir yaitu kabin modul laboratorium bernama “Mengtian,” menggunakan roket bernama “Long March” atau “Changzheng” .

Dan memasang bagian terakhir tersebut ke stasiun luar angkasanya yang bernama “Tiangong”.

Sehingga stasiun Tiangong tersebut dinyatakan sudah selesai di konstruksi walaupun expansi bagian dari Tiangong akan terus dikembangkan.

Baca Juga: Update Kasus Kalideres: Polisi Periksa 23 Saksi dan Terungkap Fakta Rumah yang Akan dijual Seharga Rp1,2 M

CMSA (China Manned Space Agency) Tiangong akan dikembangkan dari tiga modul kabin menjadi enam modul dengan versi terbaru dari modul Tianhe, Mengtian, dan Wentian sementara teleskop luar angkasa Xuntian diperkirakan akan diluncurkan pada 2023 atau 2024.

Pada 29 November 2022, China merencanakan akan menerbangkan roket Long March 2F (Changzheng 2F) untuk membawa kapal luar angkasa Shenzhou yang digunakan untuk melakukan transportasi awak-nya ke stasiun luar angkasa Tiangong dalam misi yang diberi nama “Shenzhou 15”.

Dalam penerbangan Shenzhou 15, para kru Shenzhou 15 akan menetap di Tiangong dan bertemu kru Shenzhou 14 yang telah diluncurkan ke Tiangong pada 5 Juni 2022.

Sebelum kru Shenzhou 14 di terbangkan kembali ke bumi dan posisinya di Tiangong digantikan dengan kru Shenzhou 15.

Baca Juga: Handphone Infinix Smart 6 Plus Spesifikasi dan Harga Cek Buruan Beli

Misi penerbangan Shenzhou 15 akan menjadi misi pertama yang akan menggunakan dua kapal luar angkasa Shenzhou yang akan dihadapi oleh CMSA.

Dimana Shenzhou 15 dan Shenzhou 14 akan beroperasi secara bersamaan. Hal tersebut dikatakan akan menjadi sebuah tantangan baru bagi CMSA.

“Kita harus dapat membedakan kedua sinyal selama transmisi. Kita sudah menjalani simulasi menyeluruh supaya siap untuk menjalankan misi selanjutnya,” kata, Xiao Xuedi, seorang designer manajer untuk kapal luar angkasa di China Acadamy of Space Technology (CAST).***

Penulis: Aldy Habibie 

 

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler