Enam Oligarki Rusia Meninggal Misterius: Semuanya Tolak Perang Kremlin di Ukraina

7 September 2022, 08:45 WIB
Oligarki Rusia disambut di Turki. /Reuters

KALBAR TERKINI - Enam oligarki Rusia tewas mencurigakan sejak dimulainya 'operasi militer' massal Kremlin ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Enam oligarki ini dilaporkan tewas dalam keadaan aneh.

Semuanya memiliki hubungan dekat yang sama dengan Kremlin, kekayaan luar biasa, hubungan dengan gas Rusia, dan sikap anti-perang di Ukraina.

Kematian terbaru yang juga mencurigakn, dilansir Kalbar-Terkini.com dari Euro News, Sabtu, 3 September 2022, dialami Ravil Maganov.

Baca Juga: Kedubes Rusia di Kabul Afghanistan Dibom, 25 Tewas

Maganov, Ketua Dewan Lukoil, perusahaan minyak swasta terbesar di Rusia, meninggal pada Kamis, 1 September 2022.

Kantor berita Pemerintah Rusia menyebut Maganov jatuh dari jendela rumah sakit.

Namun, Euro News melaporkan, kematian ini kembali memicu pertanyaan terkait kematian mencurigakan lima oligarki Rusia lainnya.

Dikenal sebagai kritikus Presiden Vladimir Putin, kematian merek dianggap menjadi terlalu umum untuk menjadi benar-benar kebetulan.

Awalnya, pihak Lukoil menyatan, Maganov 'meninggal setelah sakit parah pada Kamis, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Baca Juga: Patriark Kirill Ancam Orang Kaya Rusia Pelit: Sedang Menuju Neraka!

Laporan berita Rusia kemudian menyatakan, mayatnya ditemukan di halaman Rumah Sakit Klinik Pusat Moskow.

Ini merupakan tempat elit politik dan pebisnis Rusia sering dirawat.

Pada Jumat pekan lalu, Putin pergi ke rumah sakit tersebut untuk meletakkan bunga di samping peti mati mantan pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev.

Gorbachev wafat saat menerima perawatan pada Selasa lalu.

"Maganov tampaknya jatuh dari jendela lantai enam," kata laporan itu.

Beberapa sumber mengklaim dia tersandung dan jatuh saat merokok.

Baca Juga: Joe Biden Lobi Benua Afrika: Ingin Putuskan Hubungan dengan Rusia

Dinyatakan, sebungkus rokok ditemukan di dekat jendela.

Situs berita RBK melaporkan, polisi sedang menyelidiki kemungkinan bunuh diri.

Pada Maret 2022, Lukoil adalah salah satu dari sedikit perusahaan Rusia, yang secara terbuka menyerukan diakhirinya invasi Rusia ke Ukraina.

Pihak Lukoil menyatakan agar segera dilakukan 'penghentian konflik bersenjata' di Ukraina sejak 24 Februari 2022.

Kebetulan, Maganov bukanlah pejabat Lukoil pertama yang tewas dalam keadaan mencurigakan sejak agresi skala penuh Kremlin itu.

Baca Juga: Rusia dan China Gelar Latgab Militer Gabungan: Vostok 2022 akan Diawasi Jepang dan Korsel

Pada Mei 2022, seorang mantan manajer puncak, Aleksandr Subbotin ditemukan tewas di ruang bawah tanah sebuah rumah di pinggiran Moskow, Ibukota Rusia.

Menurut laporan berita Rusia,rumah itu milik seorang penyembuh gadungan, berjulukan Dukun Magua, yang mempraktekkan ritual penyucian.

Magua bersaksi bahwa Subbotin datang ke rumahnya di bawah pengaruh alkohol dan obat-obatan.

Dia kemudian menuntut dukun bernama asli Aleksei Pindurin, melakukan ritual penyembuhan untuk gejala mabuk.

Penyelidik menyatakan, penyebab awal kematian Subbotin ditentukan karena gagal jantung.

Namun, kematian Maganovlah yang menarik perhatian pers.

Menurut Euro News, inilah kematian misterius terbaru dalam serangkaian pembelaan diri yang tidak disengaja.

Juga dilaporkan, inilah mencurigakan lainnya dari mereka.

Mereka selama ini mendapat untung dari hubungan baik dengan Putin, atau menjadi duri di pihaknya, atau juga keduanya.

Kematian-kematian mencurigakan ini telah menimbulkan kecurigaan para penyelidik internasional.

Mereka mulai percaya, kematian ini kemungkinan adalah bunuh diri atau pembunuhan.

Ini karena sikap mereka terhadap agresi Kremlin ke Ukraina atau hubungan mereka dengan korupsi di perusahaan gas Pemerntah Rusia, Gazprom.

Semuanya dimulai di St Petersburg menjelang perang.

Hanya sebulan sebelum pecahnya konflik di Ukraina, seorang eksekutif puncak perusahaan gas Gazprom, ditemukan tewas di pondoknya, dekat St Petersburg.

Leonid Shulman (60), ditemukan di kamar mandi rumah, dengan pergelangan tangan terpotong, lapor berita lokal, mengutip sebuah sumber.

Menurut pihak berwenang, sebuah catatan bunuh diri diduga ditemukan di sebelah tubuhnya.

Dia diklaim menceritakan penderitaannya setelah cedera kaki, yang menurut Gazprom, menyebabkan dia mengambil cuti.

Versi tersebut dipertanyakan setelah lembaga think tank Warsaw Institute menyatakan, Shulman terlbat korupsi di BUMN minyak dan gas raksasa itu.

Shulman adalah Kepala Layanan Transportasi Gazprom Invest.

,Pagi hari setelah Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022, Alexander Tyulyakov (65), seorang eksekutif senior Keamanan Gazproms, meninggal.

Dia wafat di rumahnya di desa yang sama dengan Shulman.

Menurut surat kabar Rusia, Novaya Gazeta, tubuhnya ditemukan tergantung di garasi.

Surat kabar yang sama mengutip sumber penegak hukum menyatakan, unit keamanan Gazprom tiba di lokasi bunuh diri.

Kedatangan mereka secara bersamaan dengan polisi, yang juga sedang menyelidiki kematian tersebut.

Salah satu dari dua kematian yang terjadi di luar negeri adalah Mikhail Watford, yang tinggal bersama keluarganya di Inggris.

Pada 28 Februari 2022, raja minyak dan gas kelahiran Ukraina berusia 66 tahun, yang juga membangun kerajaan properti di London, ditemukan tewas di rumahnya di Surrey.

Penyebab kematian Watford diklaim sebagai kematian dengan cara digantung.

Tetapi, istri dan anak-anaknya, yang berada di rumah ketika kejadian, menyatakan dia tidak terluka.

Pihak berwenang Inggris memperlakukan kematian Watford sebagai tidak dapat dijelaskan, tetapi tidak mencurigakan.

Belakangan diketahui, Watford, yang biasa disebut sebagai Misha, telah mengubah nama keluarganya.

Ini dilakukannya di Tolstosheya setelah pindah ke Inggris pada awal 2000.

Pembunuhan-bunuh diri meningkat tiba-tiba di antara oligarki yang bersahabat dengan Putin.

Pada Maret 2022, mayat miliarder Rusia, Vasily Melnikov dan keluarganya, ditemukan di flat mewahnya di Nizhny Novgorod, sebuah kota di Rusia barat.

Melnikov kaya raya setelah bekerja di salah satu perusahaan medis yang terkena sanksi Barat.

Menurut surat kabar Rusia, Kommersant, Melnikov
meninggal karena luka tusukan.

Senjata pembunuh itu diduga ditemukan di TKP.

Nasib yang juga tragis dialami oleh istrinya yang berusia 41 tahun, dan dua anaknya yang masih kecil, masing-masing berusia 10 dan empat tahun.

Surat kabar itu melaporkan, oligarki itu telah membunuh keluarganya sebelum bunuh diri/

Hanya saja, tetangga dan kerabat lainnya tidak setuju dengan versi resmi pemerintah.

Media lain mengklai bahwa perusahaan Melnikov, yang mengimpor peralatan medis ke Rusia, berada di ambang kebangkrutan.

Ini karena sanksi Barat yang dikenakan sebagai pembalasan atas perang di Ukraina.

Kasus terakhir terjadi di Spanyol, lebih khusus di Lloret de Mar, 19 Aoril 2022.

Ketika itu,oligarki Rusia Sergei Protosenya (55), ditemukan tewas bersama dua anggota keluarga lainnya.

Mantan kepala raksasa gas Novatek, dengan kekayaan pribadi 400 juta euro, ditemukan gantung diri.

Sedangkan istri dan putrinya, ditikam hingga tewas di vila keluarga.

Polisi Catalan masih aktif menyelidiki kasus ini.

Hanya sehari sebelum kematian Protosenya dan keluarganya, mayat oligarki Rusia Vladislav Avayev ditemukan di flatnya di Moskow.

Mayatnya ditemukanbersama dengan mayat istri dan putrinya yang berusia 13 tahun.

Putrinya Anastasia, 26, adalah orang yang menemukan di TKP.

Kantor berita Pemerintah Rusia, TASS mengutip sumber, melaporkan tentang bukti awal.

Dilaporkan, Avayev -- mantan penasihat Putin dan mantan wakil presiden Gazprombank -- membunuh istri dan putrinya, kemudian bunuh diri.

Sebuah pistol ditemukan di tangan oligarki itu, dan flatnya dikunci dari dalam.

Gazprombank adalah bank terbesar ketiga di Rusia, dan terkait dengan Gazprom.

Pada Oktober 2021, seorang diplomat Rusia ditemukan tewas setelah jatuh dari jendela kedutaan Rusia di Berlin, Der Spiegel melaporkan.

Pria tak dikenal itu adalah sekretaris kedua di kedutaan.

Tetapi, sumber-sumber intelijen Jerman menyatakan, dia diduga adalah seorang perwira, yang menyamar dengan intelijen Rusia, FSB.

Outlet investigasi Bellingcat melaporkan, pria itu diidentifikasi sebagai Kirill Zhalo.

Dia adalah putra Jenderal Alexey Zhalo, Wakil Direktur Layanan Kedua FSB.

Tugas Zhalo adalah bertanggung jawab untuk menangani ancaman politik internal untuk Kremlin.

Pada Desember 2021, pendiri blog nasionalis Sputnik dan Pogrom Yegor Prosvirnin, meninggal setelah jatuh dari jendela sebuah gedung apartemen di Moskow.

Tubuh telanjang Prosvirnin ditemukan di sebelah pisau dan tabung gas.

Prosvirnin, seorang aktivis sayap kanan, awalnya mendukung pencaplokan Krimea oleh Rusia pada 2014.

Tetapi, dia kemudian menjadi kritikus vokal terhadap Putin.

Dia juga meramalkan perang saudara di Rusia, dan runtuhnya Federasi Rusia.

Dan pada 14 Agustus 2022, Dan Rapoport, bankir investasi Latvia-Amerika dan kritikus Putin. juga bernasib sama.

Dia ditemukan tewas di depan sebuah gedung apartemen mewah di Washington, AS.

Polisi mengaku tidak memperlakukan kematian Rapoport sebagai sesuatu yang mencurigakan,

Politico, yang berbasis di Washington, melaporkan, kasus itu masih dalam penyelidikan.

Rapoport menjadi kaya saat berada di Moskow sebelum tidak disukai oleh Kremlin.

Ini karena sebagian besar dukungannya kepada pemimpin oposisi, Alexei Navalny, menurut laporan.

Pada 2017, mitra bisnis Rapoport saat itu, Sergei Tkachenko, juga tewas akibat jatuh dari apartemennya di Moskow.

Selama pandemi COVID-19, setidaknya empat petugas kesehatan jatuh dari jendela di Rusia.

Hanya satu yang selamat meskipun mengalami luka parah.

Pada Desember 2020, seorang ilmuwan top Rusia yang mengembangkan vaksin COVID-19 baru, Alexander Kagansky, ditemukan tewas.

Dia dilaporkan jatuh dari apartemennya yang tinggi di St Petersburg.

Menurut outlet Rusia, polisi mengklaim Kagansky menikam dirinya sendiri kemudian melompat untuk mati.***

Sumber: Euro News

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Russia Today

Tags

Terkini

Terpopuler