ISIS Gagal Serang Saudi, UEA dan OKI Galang Kekuatan Amankan Masjid-masjid Suci

13 Agustus 2022, 20:53 WIB
Ilustrasi Kakbah /@HolyKaabah

KALBAR TERKINI - Arab Saudi siaga penuh menyusul laporan intelijen bahwa segerombolan teroris ISIS mengincar sejumlah masjid di wilayah kerajaan.

Siaga penuh ini diberlakukan karena selain Saudi merupakan pusat dari ibadah haji sedunia, aparat berhasil menggagalkan serangan bom bunuh diri seorang bandit Daesh alias ISIS, Abdullah Al-Shehri.

Pada Jumat, 12 Agustus 2022 di Kota Jeddah, buronan keempat dalam daftar sembilan teroris yang paling diburu oleh Saudi ini, mendadak panik.

Baca Juga: Rusia Dimaki 'Babi' oleh ISIS Bergaya Ukraina

Dia kemudian meledakkan diri dengan rompi bom bunuh diri.

Dari serangan yang gagal itu, terungkap bahwa sekelompok teroris, yang notabene mengklaim diri beragama Islam, akan beraksi di sejumlah masjid di Saudi.

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari Arab News, Sabtu, 13 Agustus 2022, Al-Shehri terlibat bersama delapan jahanam lainnya dalam operasi pada 2015 yang menargetkan sebuah masjid di Saudi.

Sejak itulah mereka terdaftar sebagai gerombolan bandit yang paling oleh pihak berwenang di Saudi selama tujuh tahun terakhir, menurut pernyataan otoritas setempat.

Baca Juga: Mengenal Wali, Sniper Kanada Paling Mematikan di Dunia, Legendaris Tumpas ISIS, Bantu Ukraina Lawan Rusia

Kemunculan bandit yang mati ini memicu kewaspadaan negara-negara Arab atau Uni Emirat Arab (UEA) dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk merapatkan barisan mendukung penumpasan terorisme.

UEA telah menyatakan solidaritas dengan Arab Saudi pada Sabtu, setelah kematian Al-Shehri 

Al-Shehri meledakkan rompi bunuh diri ketika pihak berwenang berusaha menangkapnya di Jeddah, melukai seorang warga Pakistan, dan tiga petugas keamanan.

Dalam sebuah pernyataan, UEA mengutuk ledakan itu, dan menegaskan kembali pendiriannya terhadap semua ancaman terhadap keamanan dan stabilitas Saudi.

Baca Juga: Komandan Batalion Wanta ISIS Allison Ekren: Menyerang tanpa Bunuh Banyak Orang adalah Pemborosan SDM!

Kementerian luar negeri negara itu memuji efisiensi pasukan keamanan Saudi selama operasi, dan langkah-langkah untuk menjaga keselamatan publik.

Disampaikan pula harapan untuk pemulihan cepat bagi mereka yang terluka dalam ledakan itu.

Bahrain adalah negara Teluk lain yang menegaskan kembali 'solidaritas tak tergoyahkan' dengan Saudi.

Negara ini memuji upaya tanpa henti Saudi untuk menjaga keamanan nasional.

Bahrain juga memuji kewaspadaan aparat keamanan Saudi dalam menangani buronan tersebut.

Kuwait menegaskan kembali dukungannya pada upaya Saudi untuk melawan ancaman keamanan.

"Kuwait mendukung Arab Saudi, dan juga mendukung semua tindakan untuk menjaga keamanan dan keselamatan rakyat Saudi," kata Kemenlu Kuwait dalam sebuah pernyataannya lewat kantor berita negara, KUNA.

Kementerian ini memuji operasi keamanan yang efisien, dan upaya yang ditargetkan pihak berwenang untuk memblokir semua ancaman bagi stabilitas Kerajaan Saudi.

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita negara, PETRA, Yordania menyampaikan dukungan kepada Kerajaan Saudi.

Juru Bicara Kemenlu Yordania Haitham Abu Alfoul memuji upaya pasukan keamanan Saudi dalam mengatasi ancaman terhadap stabilitas dan keamanan kerajaan.


Mesir juga menyuarakan dukungan untuk perjuangan Saudi melawan segala bentuk terorisme, dan segala pelanggaran yang mengancam keamanan nasional.


Dalam sebuah pernyataan resmi, Kemenlu Mesir memuji tindakan, dan kemampuan proaktif Saudi untuk melacak teroris, dan melindungi nyawa.

Senada itu, OKI mengutuk pemboman itu, dan memuji tindakan tegas kerajaan terhadap setiap ancaman yang merusak keselamatan dan keamanannya.

Sementara itu, Ketua Parlemen Arab Adel Al-Asoumi menekankan kepercayaannya pada kewaspadaan kerajaan untuk melindungi fasilitas vitalnya.

Juga terkait upaya Saudi memerangi terorisme, dan memastikan keselamatan warga dan ekspatriatnya.


Sementara itu, Juru bicara Kepresidenan Keamanan Negara Saudi menyatakan bahwa pihaknya telah berhasil melacak orang nomor empat dalam daftar pencarian, yakni Al-Shehri.



Al-Shehri didekati oleh petugas keamanan pada Rabu lalu, pukul 10:00 malam di lingkungan Al-Samer di Jeddah.


Selain Al-Shehri, delapan bandit teroris lainnya, yakni pertama, Saeed Aaidh Al-Dair Al-Shahrani, yang terbunuh dalam serangan di Mekah pada Mei 2016.

Kedua, Taya Salem Eslam Al-Saiari, terbunuh dalam serangan di rumahnya di lingkungan Al-Yasmeen di Riyadh pada 2017.

Ketiga, Mutee Salem Islaam Al-Saiari dibunuh oleh sesama organisasi teroris.

Juga diyakini bahwa saudara perempuannya, Taya, memenggalnya di sebuah rumah di lingkungan Al-Harazat di Jeddah.

Pemenggalan kepala ini mengikuti perintah dari para pemimpin Daesh alias ISIS setelah mereka meragukan niatnya untuk menyerah kepada otoritas keamanan saudi pada November 2016.

Keempat, Abdulaziz Ahmed Mohammed Al-Bakri Al-Shehri, tewas dalam pengepungan dengan buronan lainnya di daerah Barah di provinsi Bisha pada April 2016.

Kelima, Aqab Moajab Fazaan Al-Otaibi, yang ditangkap di Bisha pada Mei 2016.

Keenam, Mohammed Suleiman Rahyan Al-Saqri Al-Anzi, tewas dalam serangan di Wadi Numan di Makkah pada Mei 2016.

Ketujuh, Mubarak Abdullah Fahad Al-Dosari, tewas dalam serangan di Wadi Numan di Makkah pada Mei 2016.

Kedelapan, Majid bin Zayed Al-Bakri Al-Shehri yang masih bersembunyi.


Sembilan teroris yang berafiliasi dengan Daesh ini terlibat dalam serangan teroris yang menargetkan jamaah di Masjid Komando Pasukan Darurat Khusus di Asir pada 6 Agustus 2022.

Serangan tersebut menewaskan 11 pejabat keamanan, dan empat pekerja asal Bangladesh di lokasi tersebut, sedangkan 33 lainnya terluka.


Kepresidenan Keamanan Negara menyatakan, operasi itu menegaskan tekad Saudi untuk menindak teroris, dan memastikan keselamatan semua warga dan penduduk.***

Sumber: Arab News

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Arab News

Tags

Terkini

Terpopuler