Rekap Jejak Bangkrutnya Sri Lanka, Mulai dari Hutang Menumpuk, Tak Miliki BBM Hingga Bakar Rumah Presiden

11 Juli 2022, 08:54 WIB
Ribuan massa menyerbu istana Presiden Sri langka /

KALBAR TERKINI - Kericuhan tidak terhindarkan usai warga beramai-ramai mendemo Pemerintahan Gotabaya Rajapaksa.

Puncaknya Sabtu 9 juli 2022, pedemo menduduki rumah kediaman Rajapaksa hingga membakar rumah Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe.

Sri Lanka bangkrut setelah melewati krisis keuangan terparah dalam tujuh dekade terakhir.

Sri Lanka kekurangan pasokan bahan bakar minyak (BBM), termasuk bahan makanan.

Baca Juga: Harga Bahan Bakar Gas Naik, Apakah Sama Dengan BBM ?

Krisis ekonomi bergulir cepat saat Rajapaksa memangkas pajak sebagai upaya mengatasi kesulitan ekonomi pada 2019 silam.

Sayangnya, langkah ini gagal menyelamatkan ekonomi negara berpenduduk 22 juta tersebut.

Tak berselang lama, pandemi covid-19 merebak, yang membuat keuangan Sri Lanka semakin terpuruk.

Pembatasan perjalanan membuat industri pariwisata terpuruk.

Baca Juga: Turki Inflasi 78,6 persen, Domba pun 'Bersuka Cita': Harganya Naik Tiga Kali Lipat Jelang Idul Adha

Manajemen utang Sri Lanka pun tergelincir. Cadangan devisanya anjlok.

Bahkan, peringkat utang negaranya pun jatuh dan secara efektif mengisolasi Sri Lanka menghimpun dana.

Kondisi ini memaksa Sri Lanka menadahkan tangan ke IMF memohon bantuan, mengajukan utang, hingga merestrukturisasi pinjaman.

Pada Mei 2022 lalu, Sri Lanka tercatat gagal bayar utang luar negeri hingga US$51 miliar

Menteri Energi Sri Lanka Kanchana Wijesekera mengatakan dua orang menteri akan pergi ke Rusia untuk negosiasi pembelian minyak.

Baca Juga: India Importir Terbesar Minyak Rusia, tak Peduli Ancaman AS, Jaishankar: Mari Kita Sedikit Berimbang!

Bulan lalu, Sri Lanka baru membeli 90 ribu ton minyak mentah dari Siberia.

Pengiriman minyak diatur oleh perusahaan Dubai Coral Energy, namun pejabat Sri Lanka ingin bernegosiasi langsung dengan Pemerintah Rusia.

"Dua menteri akan pergi ke Rusia dan saya akan berangkat ke Qatar besok untuk mencoba mendapatkan kesepakatan harga yang lebih murah," kata Wijesekera.

Ia mengaku negaranya sudah kehabisan bahan bakar petrol dan diesel usai beberapa pengiriman dibatalkan karena masalah keuangan yang dialami Sri Lanka.

Pemadaman listrik bergilir pun masih terus terjadi dengan durasi 3 hingga 4 jam per hari imbas krisis BBM.

Sri Lanka memutuskan untuk hanya memberikan pasokan bahan bakar untuk layanan yang dianggap penting seperti kesehatan, kereta api, bus, dan kendaraan pengangkut makanan selama dua minggu mulai Juni akhir.

Sebagai gantinya, Sri Lanka menutup sekolah di perkotaan, sehingga masyarakat bisa belajar dan bekerja dari rumah.

Dengan demikian, masyarakat tidak perlu membeli bahan bakar untuk mobilisasi

Ribuan pengunjuk rasa Sri Lanka menerobos barikade polisi dan menduduki kediaman kediaman Presiden Gotabaya Rajapaksa pada Sabtu kemarin.

Akibat insiden tersebut, sekitar 31 orang, termasuk dua polisi terluka dan dirawat di Rumah Sakit Nasional Sri Lanka (NHSL).

Polisi menyebutkan dua orang berada dalam kondisi kritis akibat terluka dalam aksi itu.

Tak hanya itu, pada hari yang sama, ratusan demonstran pergi membakar rumah Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe.

Aksi pembakaran ini terjadi tak lama setelah Wickremesinghe menyatakan kesiapannya untuk melepaskan jabatannya demi membuka jalan pembentukan pemerintahan baru.***

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler