KALBAR TERKINI - Pembunuhan terhadap mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe pada 8 Juli 2022 diduga terkait dendam tersangka terhadap sebuah organisasi keagamaan.
Tersangka Tetsuya Yamagami (41) yang menembak mati Abe di Prefektur Nara melakukan hal itu karena merasa bahwa PM terlama dalam sejarah Jepang tu bertanggung jawab.
Karena memeluk salah satu agama di era pemerintahan Abe, keluarganya menjadi hidup susah, menurut Yamagami, mantan personel Pasukan Beladiri Maritim Jepang (MSDF).
Baca Juga: Profil Shinzo Abe, Mantan PM Jepang yang Tewas Tertembak Mantan AL, Jabat PM 14 Tahun
Ketika diinterogasi penyidik di Polda Nara, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Asahi Shimbun, Sabtu, 9 Juli 2022, tersangka menyatakan bahwa agama itu membuat keluarganya menderita.
“Keluarga saya bergabung dengan agama itu, dan hidup kami menjadi lebih sulit setelah menyumbangkan uang untuk organisasi (agama) tersebut,” kata Yamagami.
Masih menurut sumber di Polda Nara, Yamagami sebenarnya menargetkan para pejabat tinggi di organisasi keagamaan itu.
Baca Juga: Pembunuh Abe Bersikeras tak Bermotif Politik: Mantan Pasukan Beladiri yang Jago Rakit Senpi
"Tetapi, itu sulit. Jadi, saya membidik Abe karena saya yakin dia terikat (dengan organisasi). Aku ingin membunuhnya," katanya.