Jika Taiwan Diserang, Rudal Australia Hadang China

20 April 2021, 02:37 WIB
DI AFGHANISTAN - Pasukan Australia di Afghanistan. /CREDIT: ANGELA WYLIE/ THE SIDNEY MORNING HERALD/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

TAIPEI, KALBAR TERKINI - Australia dilaporkan sedang  mempertimbangkan opsi militer jika China menginvasi Taiwan. Untuk itu Australia mempersiapkan skenario terburuk dalam konflik di lintas Selat Taiwan. Ini artinya, Australia siap menghadang jika China menyerbu Taiwan.

Upaya Australia ini dilakukan menyusul kian meningkatnya ketegangan di Selat Taiwan akibat ketegangan regional lewat manuver militer China yang tiada henti. Pada Jumat, 16 April 2021, Australian Financial Review (AFR) memuat artikel bahwa militer Australia sedang membahas sejauh mana campur tangannya  dalam konflik antara AS dan China atas Taiwan.

Dikutip Kalbar-Terkini.com dari Taiwan News, Senin, 19 April 2021, Canberra tampaknya memberi isyarat kepada Beijing bahwa mereka tidak akan diam saja dan mengawasi jika ketegangan meningkat lebih lanjut. 

Baca Juga: Mampus! Digempur KIA, 100 Tatmadauw Tewas: Warga Gunakan Senpi Rakitan!

Baca Juga: Eksekuti Mati Pekerja Gereja: Esoknya, Dua Teroris ISIS Sukses Dibantai Aparat

Baca Juga: Joseph Paul Zhang, Diburu Mabes Polri Ini Fakta Keberadaannya dari Ditjen Imigrasi

Opsi negara Oseania ini termasuk mengerahkan kapal selam kelas Collins, pesawat pengintai maritim, pengisian bahan bakar, jet tempur Super Hornet, dan pesawat peringatan dini Wedgetail, untuk mendukung upaya sekutu yang melibatkan pangkalan AS di Guam, Jepang, atau Filipina.  

Namun demikian, seorang mantan pejabat pertahanan yakin bahwa Australia lebih mungkin memberikan perlindungan udara daripada menyumbangkan aset pusar, menurut laporan itu. 

Awal pekan ini, utusan yang dikirim oleh Presiden AS Joe Biden ke Taiwan mengadakan pertemuan tertutup dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, dan pejabat pertahanan negara. Mantan Senator Christopher Dodd dilaporkan menyampaikan pesan dari Biden untuk menggarisbawahi komitmen AS untuk membantu mempertahankan Taiwan. 

Pada Maret 2021, Australia mengumumkan akan memproduksi  peluru kendali  untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya di tengah ketegasan China.

Michael Shoebridge, direktur pertahanan, strategi, dan keamanan nasional di Institut Kebijakan Strategis Australia, berkomentar bahwa sejumlah besar rudal rakitan dalam negeri akan dibutuhkan. Ini jika Australia akan membantu Taiwan , ketika Beijing memutuskan untuk mengambil kendali atas negara dengan paksa, lapor AP.

Beli Rudal dari AS

Li Shih-Chiang, Direktur Departemen Perencanaan Strategis Kementerian Pertahanan Nasional (MND), Taiwan menyatakan, Senin, pihaknya  berusaha  membeli rudal AGM-158 Joint Air-to -Surface Standoff Missiles (JASSM) dari AS.

Selama pertemuan pada Senin, komite Kehakiman dan Hukum Organik di Legislatif  Yuan , Chao Tien-lin  bertanya kepada Li tentang  kemungkinan masih adanya senjata yang diminta Taiwan untuk dibeli dari AS,  tetapi belum disetujui sejak pemerintahan Biden.   Direktur departemen mengkonfirmasi bahwa semua penjualan senjata berjalan normal, seperti dilaporkan Liberty Times.

Li mengungkapkan bahwa saat ini hanya JASSM yang tersisa di daftar pembelian senjata Taiwan, dan pemerintah akan terus mendorong penyelesaian kesepakatan. Li menambahkan, komunikasi antara Taiwan dan AS tetap terbuka dan normal.

AGM-158 adalah rudal udara-ke-darat yang memiliki jangkauan lebih dari 370 kilometer. Rudal ini dirancang untuk menghancurkan pertahanan dari target bernilai tinggi, serta  dapat direlokasi, menurut data dari Lockheed Martin, produsen rudal.

Selain itu, Menteri Pertahanan Chiu Kuo-cheng juga ditanyai selama pertemuan komite yang sama tentang laporan bahwa pemerintahan Biden telah menyetujui penjualan Howitzer self-propelled M109 ke Taiwan.

Chiu menyatakan, pihak militer belum menerima pemberitahuan resmi dari Washington atau Institut Amerika di Taiwan terkait pembelian persenjataan tersebut.***

 

Sumber: Taiwan News

 

 

Editor: Oktavianus Cornelis

Tags

Terkini

Terpopuler