Amerika Terancam Panik, Angkatan Laut Singapura-China Latihan Gabungan Maritim

26 Februari 2021, 17:16 WIB
FREGAT SINGAPURA - Fregat kelas tangguh Angkatan Laut Singapura, RSS Supreme berlayar bersama kapal kargo dan amunisi AL AS./Sumber: Angkatan Laut AS/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

KALBAR TERKINI -  Waduh, Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya bakal panik.  Mitranya kesayangannya di Asia Tenggara, Singapura, secara tak terduga  menggelar latihan gabungan (latgab) maritim bersama Angkatan Laut (AL) Tentara  Rakyat Tiongkok (PLA) di perairan dekat Singapura.

Dikutip  Kalbar-Terkini .com dari koran Pemerintah Tiongkok Global Times, Jumat, 26 Februari 2021 pagi, latgab ini diklaim demi menjaga stabilitas dan kedamaian di kawasan lautan tersebut.

Sekelompok kapal AL PLA terlihat berpartisipasi dalam latgab AL Singapura ini, sejak Kamis, 25 Februari 2021 pagi.

Latgab tersebut menjawab pula berita sejak Kamis malam tentang berlayarnya sekelompok kapal militer China menuju laut lepas ke arah arah selatan. Media-media Tiongkok termasuk Global Times tidak mengetahui arah kapal-kapal ini.

Tapi, hari ini jelas. Kapal-kapal militer PLA ini ternyata menuju perairan Singapura.

Latgab ini pun sudah dikonfirmasi Kementerian Pertahanan Singapura. Tujuannya, meningkatkan saling pengertian dan mempererat persahabatan di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Situasi di Myanmar Berbalik, Warga pro-Junta Gunakan Pisau Serang Pendemo

Media-media  di China melaporkan, kapal perusak berpeluru kendali Guiyang dan fregat berpeluru kendali Zaozhuang, bagian dari Satgas Pengawal ke-36 AL PLA, berpartisipasi dalam latgab. Terlihat pula kapal-kapal AL Singapura termasuk fregat siluman kelas tangguh RSS Intrepid dan kapal misi pesisir RSS Sovereignty.

Latihan tersebut terutama mencakup operasi komunikasi, gerakan formasi, serta pencarian dan penyelamatan bersama.

Menurut Zhang Junshe, seorang peneliti senior di PLA Naval Military Studies Research Institute kepada Global Times,  latgab tersebut telah memperkuat interaksi persahabatan antara AL kedua negara.

Latgab maritim ini juga disebut untuk mempromosikan saling pengertian, meningkatkan kepercayaan dan meletakkan kebaikan sebagai landasan untuk lebih memperkuat kerja sama keamanan maritim.  

Selain itu latgab maritim China-Singapura ini diklaim pula sangat kondusif untuk menjaga keamanan dan stabilitas kawasan. "Subjek penting dari latihan ini adalah pencarian dan penyelamatan bersama," , kata Zhang. 

Zhang menambahkan,  LCS merupakan  jalur pelayaran internasional yang penting karena setiap tahun dilayari lebih 100 ribu  kapal dari berbagai negara. "Pada saat yang sama, hidrologi dan meteorologi Laut China Selatan relatif kompleks dari sering terjadi bencana alam dan kecelakaan. Pasukan militer dari semua negara memiliki tanggung jawab untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di laut," kata Zhang.  

Baca Juga: Hubungkan Jalur Darat Indonesia-Malaysia, Kalbar Bakal Miliki Lima Terminal Internasional

“Jika ada bencana maritim di Laut China Selatan di masa mendatang, angkatan laut China dan Singapura dapat bersama-sama melakukan operasi pencarian dan penyelamatan maritim, untuk melindungi nyawa dan harta benda orang-orang dari semua negara dan menjaga navigasi yang aman di Laut China Selatan.," lanjut Zhang. 

Sementara itu, AL Inggris dan Prancis secara bersmaaan telah mengirim kapal perangnya ke LCS untuk membuktikan apa yang disebut 'kebebasan navigasi', yang menurut Zhang, bertujuan untuk 'menunjukkan otot, menyikat, dan menimbulkan masalah di kawasan itu, serta berupaya memperluas pengaruh mereka'. 

Zhang menegaskan,  tindakan mementingkan diri sendiri dan provokatif oleh beberapa negara di luar kawasan itu tidaklah populer. "Sebab, negara-negara di kawasan itu secara terbuka menentang mereka, dan tidak akan mengikuti tindakan mereka," tegas Zhang.

Bergerak ke Tujuan tak Diketahui

Pada Kamis malam lalu,  lima kapal militer Tiongkok dilaporkan sedang berlayar dalam posisi menuju laut lepas ke arah selatan, Kamis, 25 Februari 2021 malam ini. Kala itu, tidak diungkapkan tujuan kapal-kapal ini.  

Namun, bisa jadi tujuan keberangkatan kapal-kapal ini, terkait dengan kian panasnya konflik di Laut China Selatan.

Sebab, kapal-kapal militer Amerika Serikat bersama sekutu-sekutunya telah berkumpul di sejumlah titik di Laut China Selatan untuk menghadapi provokasi China, yang mengklaim sebagai pemilik tunggal perairan tersebut.  

Bahkan, sebagaimana dilaporkan laman berita Express dari London, Inggris, kapal induk Inggris HMS Queen of Elizabeth, Kamis pagi ini tiba di perairan tersebut dengan  pengawalan kapal-kapal fregatnya.  

Kelompok kapal ekspedisi Angkatan Laut (AL) Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) ini dipimpin kapal perusak Tipe 052D. Hanya disebutkan, armada ini telah melintasi ekuator saat berlayar lebih jauh ke laut lepas. Misi semacam itu memungkinkan PLA untuk terbiasa dengan laut lepas saat Tiongkok membangun angkatan laut air biru.

Sebuah video yang dirilis oleh AL PLA di akun Sina Weibo pada Kamis ini, tidak menyebut lokasi pasti armada laut tersebut serta tujuannya.  Video hanya menunjukkan, kelompok kapal ekspedisi tersebut terdiri dari kapal perusak berpemandu rudal Type 052D Yinchuan, dan kapal pendarat amfibi Type 071 Wuzhishan.

Baca Juga: Situasi di Myanmar Berbalik, Warga pro-Junta Gunakan Pisau Serang Pendemo

Hadir pula kapal pengisian ulang komprehensif Type 901 Chaganhu, dan apa yang menurut para analis, mirip sebuah fregat berpeluru kendali Type 054A, dan kapal pengintai elektronik dengan nomor lambung yang tidak dapat diidentifikasi.  

Tidak diketahui apakah kapal lain termasuk dalam grup tersebut. "Armada itu berlayar ke selatan  setelah para personelnya selesai melakukan latihan kesiapsiagaan tempur yang sangat intensif setiap hari," kata seorang narator dalam video terpisah lainnya yang dirilis oleh Angkatan Laut PLA, Rabu, 24 Februari 2021. 

Stasiun televisi CCTV dalam laporannya memastikan, Armada 175 AL PLA sedang melakukan misi di laut lepas untuk meningkatkan kemampuan inti militernya.China telah mengerahkan kelompok ekspedisi angkatan laut ke laut lepas dalam beberapa tahun terakhir.  

Pada Februari 2020, sebagaimana dirilis Komando AL Selatan PLA, kelompok ekspedisi yang menghadirkan kapal perusak Tipe 052D Hohhot, fregat Type 054A Xianning, kapal pengintai elektronik Tianshuxing dan kapal pengisian ulang Tipe 901 Chaganhu, telah berlayar 14 ribu mil laut dalam perjalanan 41 hari, melintasi garis waktu internasional, jauh ke Samudra Pasifik untuk pertama kalinya. 

Kalangan analis mencatat, dibandingkan tahun lalu, kelompok ekspedisi kali ini melibatkan kapal ekstra, yakni kapal pendarat amfibi Type 071. Misi tersebut memungkinkan AL PLA menguji kemampuan dan mengasah keterampilannya di perairan yang jauh dari daratan.*** 

 

Sumber: Global Times

 

Editor: Oktavianus Cornelis

Tags

Terkini

Terpopuler