Gigih Perangi Covid-19, Kapolda Penang Wafat

14 Februari 2021, 10:16 WIB
ILUSTRASI COVID-19: Departemen Kesehatan Malaysia menyebutkan, terjadi penurunan signifikan terkait jumlah kematian akibat Covid-19. Jumlahnya secara harian turun signifikan hingga Sabtu malam, menjadi lima dibandingkan sehari sebelumnya./PIXABAY/ /

GEORGE TOWN, KALBAR TERKINI - Duka mewarnai Kerajaan Diraja Malaysia. Kepala Departemen Pencegahan Kejahatan dan Keamanan Masyarakat Negara Bagian Penang SAC Zundin Mahmood (59), wafat akibat Covid-19  di George Town, Ibu Kota Penang, Sabtu, 13 Februari 2021 sekitar pukul 16.40 waktu setempat.

Zundin yang jabatannya -jika di Indonesia setara dengan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda)- dikenal gigih karena selalu langsung turun ke lapangan guna memantau pemberlakuan pembatasan sosial terkait pencegahan penularan korona di seantero Penang. Pemerintah bersama masyarakat di negara bagian pulau ini pun senantiasa bersatu padu memerangi pandemi tersebut.

Menurut pernyataan Kepolisian Penang, Zundin , meninggal di ruang intensive care unit (ICU) di sebuah sakit di Pulau Penang lantaran infeksi paru-parunya sudah tak tertolong lagi akibat virus korona.

"Semua staf polisi, terutama yang ada di kontingen Penang, menyampaikan belasungkawa kepada anggota keluarga Allahyarham Zundin yang meninggal hari ini," bunyi pernyataan itu malam ini, sebagaimana dilansir Kalbar Terkini.com dari kantor berita nasional Malaysia, Bernama.

Jenazah Zundin  dikebumikan hari itu juga di Makam Masjid Saidina Hamzah, Kampung Batu Muda, Kuala Lumpur. Mendiang sendiri semasa hidupnya selalu turun langsung melakukan pemantauan terkait pembatasan sosial akibat korona di negara bagian berpenduduk 219.603 (data sensus Pemerintah Malaysia pada 1996) ini.

George Town  merupakan salah satu pelabuhan utama di Selat Malaka. Dibuka pada 1786 oleh British East Company, Ibu Kota Negara Bagian Penang (baca: "pinang" dalam bahasa Indonesia) merupakan persinggahan penting antara perdagangan India dan China. 

Dirjen Kesehatan: Kematian Menurun

Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah menjelaskan, terjadi penurunan signifikan terkait jumlah kematian akibat Covid-19. Jumlahnya secara harian turun signifikan hingga Sabtu malam, menjadi lima dibandingkan sehari sebelumnya.

Namun, jumlah kasus baru dalam 24 jam terakhir tetap pada empat digit. Dengan 3.499 kasus baru yang tercatat dalam semalam, Noor Hisham menyatakan, penghitungan infeksi korona di Malaysia sudah mencapai 261.805 kasus dengan 51.558 aktif. 

“Semua, kecuali satu dari kasus yang dilaporkan hari ini, adalah penularan lokal, yang melibatkan 1.871 warga Malaysia, dan 1.627 orang asing. Kasus impor itu melibatkan warga Malaysia,” ujar Abdullah dalam keterangan media terkait perkembangan Covid-19. 

Selain itu, Kementerian Kesehatan Malaysia mencatat 3.515 kasus pemulihan pada Sabtu ini sehingga totalnya mencapai  209.289 kasus. Sebanyak 263 pasien sedang dalam perawatan intensif antara lain diintubasi. Adapun kematian terbaru melibatkan dua pasien di Selangor dan masing-masing satu di Sabah, Johor dan Terengganu. Keduanya berusia 20 dan 68 tahun. 

Selangor terus mencatat jumlah kasus baru tertinggi dengan 1.345 infeksi, diikuti Johor (802) dan Kuala Lumpur (511). “Sebanyak 70 kasus yang terkait dengan gugus lapas, yakni Tembok Bendera 46 kasus, Tembok Sungai Udang (18), dan Penjara Seberang Perai (6),” ujar Abdullah Juga, 10 klaster baru telah diidentifikasi. Sembilan di antaranya terkait dengan tempat kerja sementara yang lainnya, Jalan Tun Razak di Kuala Lumpur, adalah kelompok berisiko tinggi.

Tercatat 483 klaster aktif di Malaysia yang 85 di antaranya mencatat peningkatan kasus hingga Sabtu kemarin. Untuk klaster tempat kerja, terdeteksi tiga klaster di Johor, yakni Persiaran Sinergi Utama, Jalan i-Park Satu dan Jalan Lengkok Satu, serta dua di Selangor (Lebuh Keluli dan Industri Selesa).

“Klaster baru lainnya ada dua di Kuala Lumpur, yakni Tapak Bina Lorong Kupas dan Tapak Bina Jalil Utama, Persiaran Bunga Tanjung di Negeri Sembilan, dan Bukit Tengah di Terengganu,” ujarnya. 

Klaster dengan peningkatan kasus tertinggi saat ini adalah Sungai Putus (271), Persiaran Synergi Utama (219) dan Tapak Bina Lorong Peel (187). Sedangkan 11 klaster dinyatakan berakhir hari ini, yakni Bukit Bakar, Jalan Timah, Seragam Chepa, Restoran Putra, Jalan Tapak Bina Desa, Pekeliling, Jalan Chu, Tapak Bina Laut, Tapak Bina Matahari, Pagar Bentong, dan Jalan Sembrong. "Hal ini membuat sejauh ini, jumlah klaster yang berakhir, menjadi 489," tandas Abdullah.*** 

Editor: Oktavianus Cornelis

Sumber: Bernama

Editor: Oktavianus Cornelis

Tags

Terkini

Terpopuler