Network
KALBAR TERKINI – Banyak kata dan singkatan yang sering digunakan di media sosial layaknya TikTok, yang kemudian menjadi viral.
Saat ini, ada singkatan atau akronim PMO yang sedang viral di TikTok, lalu apakah artinya dari PMO ini?
PMO bukan berasal dari Bahasa baku melainkan istilah gaul yang sering digunakan oleh pengguna media sosial seperti TikTok.
Istilah PMO kemudian semakin sering digunakan dalam perbincangan di TikTok.
Baca Juga: VIRAL di TikTok, Zoom Challenge Tarian Daerah, Pria Ini Padukan 10 Tarian Tradisional Indonesia
Umumnya kata ini digunakan bagi mereka yang mengerti saja, hingga membuat penasaran bagi yang lain.
Setelah ditelisik, istilah kata PMO dalam bahasa gaul di media sosial khususnya TikTok berhubungan dengan kegiatan self service.
Atau kegiatan dalam rangka memberikan kepuasan terhadap diri secara seksual
Banyak contoh-contoh kalimat yang terkait PMO yang digunakan warganet di TikTok untuk bahasa gaul mereka.
Baca Juga: BESOK, 26 Mei 2022 Hari Libur Apa? Cek disini Tanggal Merah di Tahun 2022
Seperti:
"Sumpah, aku gak mau lagi ketergantungan PMO"
"Aku janji berhenti PMO"
"Jangan PMO lagi ya"
Dan sebagainya.
Bagi yang tidak tau artinya tentu akan bingung dan penasaran.
PMO memang merupakan sebuah singkatan atau akronim.
Baca Juga: CEK LAWAN Indonesia di Babak Kualifikasi Piala Asia U17, Berikut Jadwal dan Hasil Lengkap Drawingnya
PMO merupakan singkatan dari kata P*rn, M*sturbate, dan Org*sm, yang mengarah ke kegiatan biologis atau seksual.
Baiknya bagi kamu yang tidak mengerti atau masih dibawah umur hindari menggunakan kata PMO atau jauhi saja, konten yang berbau istilah tersebut.
Mengapa PMO harus dihindari?
PMO menimbulkan ketergantungan yang disebut bisa merusak kerja otak.
Olahraga lima jari (pria) dalam PMO yang dipicu dari konten-konten dewasa sangat tidak baik untuk kesehatan mental khususnya.
Alhasil konten yang berbau PMO biasanya menimbulkan ketergantungan yang berawal dari rasa penasaran.
Terlebih bagi mereka yang terbilang dalam usia remaja.
Bijaknya, orang tua saat ini lebih peka dengan perkembangan dunia online dan pergaulan anak terutama di media sosial.***
