Sel Plasma lebih 'Gede', Kanker Prostat Incar Pria Kulit Hitam

19 Februari 2021, 00:03 WIB
KANKER PROSTAT - Sebuah penelitian mengklaim, pria Afrika-Amerika didiagnosis memiliki risiko kanker prostat dengan tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan pria dari ras lainnya./PIXABAY/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

KALBAR TERKINI -  Pria Afrika-Amerika didiagnosis memiliki risiko kanker prostat dengan tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan pria dari ras lainnya. Pernyataan ini dikemukakan Dr Manish A Vira, Kepala Sistem Urologi, Institut Kanker Kesehatan Northwell di New York, Amerika Serikat.

Tapi sebaliknya, penelitian terbaru menemukan bahwa pria kulit hitam dapat memperoleh lebih banyak manfaat dari terapi baru yang disebut imunoterapi. Terapi ini merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker.

Sementara studi terbaru lainnya dari ilmuwan di Northwestern University mengungkap alasan kenapa pria kulit hitam  memiliki keunggulan genetik dalam hal perawatan imunoterapi. Studi baru, yang diterbitkan pekan ini di laman Nature Communications menemukan, tumor prostat dari pria kulit hitam dan pria keturunan Afrika, memiliki proporsi sel plasma (sejenis sel kekebalan) yang lebih besar daripada tumor pada pria kulit putih. "Lebih banyak sel plasma, dan ini bisa menjadi pelindung," kata Vira.

Baca Juga: Sering Cuci Kasur dan Bantal, Cara Efektif Hentikan Serangan Scabies

Dilansir Kalbarterkini.com dari Healthline, pria Afrika-Amerika memiliki jumlah sel yang lebih tinggi yang berada di jaringan, dan tingkat yang lebih tinggi cenderung melindungi sehingga pasien memiliki hasil yang lebih baik,” jelasnya.

Para peneliti mengidentifikasi, sel plasma bisa mendorong respon imun kanker prostat. Jika kanker prostat mengandung banyak sel plasma, maka otomatis  bisa meningkatkan kelangsungan hidup kanker," kata Dr Edward Schaeffer, Ketua Peneliti Studi di Northwestern University.

Rekannya, Profesor Urologi Edmund Andrews dari universitas yang sama, menyatakan bahwa sel plasma penting dalam melakukan respons dari dalam tubuh sseorang terhadap kanker.

Baca Juga: Vaksinasi Tahap 2 Dimulai, Kementerian Kesehatan Sasar 9.700 Pedagang Pasar Tanah Abang

Sementara menurut Dr Art R Rastinehad, Wakil Ketua Urologi di Lenox Hill Hospital, New York, imunoterapi merupakan praktik penggunaan sistem kekebalan untuk membantu melawan kanker prostat. Perawatan ini juga digunakan dalam kasus-kasus tertentu untuk melawan kanker prostat yang telah menjadi kebal terhadap terapi lain guna meningkatkan kemungkinan bertahan hidup.

Vira menyela, imunoterapi sendiri datang dalam berbagai bentuk terapi kanker secara umum. Pada kanker prostat, biasanya, satu-satunya imunoterapi yang disetujui adalah obat yang disebut Provenge, juga dikenal sebagai sipuleucel-T. Dengan Provenge, sel darah putih pasien diambil dari darahnya, melalui plasmaferesis.

Pasien kemudian akan terpapar oleh protein yang melatihnya untuk mengenali dan melawan sel kanker prostat, kemudian dimasukkan kembali ke dalam tubuh. Semakin banyak sel plasma maka semakin baik reaksi pengobatan.

Hasil riset  tim Northwestern menunjukkan terjadinya peningkatan kelangsungan hidup bebas kanker setelah dilakukan operasi kepada semua pria dengan tingkat sel plasma yang lebih tinggi, tidak hanya pria kulit hitam.

Laki-laki kulit hitam cenderung memiliki tingkat sel plasma yang lebih tinggi dibandingkan kelompok demografis lainnya. Itu sebabnya para peneliti  sedang mengembangkan uji klinis pengobatan presisi berbasis imunoterapi.

Baca Juga: Vaksinasi Tahap 2, Pemerintah Bidik 12,5 Juta Lansia

Tujuannya, untuk mengetahui apakah peningkatan kadar sel plasma pada kanker prostat di kalangan pria dari semua ras dan keturunan, dapat meningkatkan imunoterapi untuk meningkatkan kelangsungan hidup.

“Penemuan ini datang pada saat para peneliti menemukan sel plasma, yang mungkin memainkan peran lebih besar dalam imunoterapi kanker, daripada yang diperkirakan sebelumnya. Menguji sel plasma pada kanker prostat, dapat membantu mengidentifikasi pria terkait perawatan yang berbasis kekebalan," kata Dr Adam Weiner, Residen Urologi di Northwestern Medicine.

Namun, kanker prostat pada pria kulit hitam umumnya lebih mematikan Temuan ini pun menjadi titik terang, karena para ahli kesehatan akhirnya mengetahui bahwa pria kulit hitam di Amerika Serikat sedang menghadapi risiko lebih tinggi terkena kanker prostat ketimbang kelompok demografis lainnya.***

 

Sumber: Healthline

 

Editor: Oktavianus Cornelis

Tags

Terkini

Terpopuler