Darullughah wadda’wah di Bangil, Pasuruan Jawa timur adalah pesantren pertamanya, kemudian At Tauhidiyah Tegal dan Al Anwar Rembang Jawa tengah.
Pendidikan terakhirnya di Daruz Zahro Tarim, Hadhramaut Yaman. Di sana selain mengikuti proses belajar, juga dipercaya untuk mengajar.
Berkat dukungan suami, keluarga dan sahabat-sahabatnya, dia aktif mengajar di berbagai Majlis Taklim di DKI Jakarta dan sekitarnya, juga melakukan Rihlah Da’wah dan Ilmiah di berbagai provinsi di Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei, Australia, Mesir, UAE dan Oman.
Kepiawaian menulis sebagaimana kecakapannya menyampaikan materi-materi dalam setiap majelisnya, dikemas dengan ringan sehingga mudah dipahami oleh banyak kalangan tanpa batasan usia ataupun latar belakang lainnya.
Baca Juga: Clerence Chyntia Audry Meninggal Dunia di Usia 28 Tahun, Diketahui Karena Penyakit Kanker
Hadirnya media sosial menjadi salah satu media dakwahnya untuk syiar melalui tulisan di sela-sela kesibukan mengajarnya.
Riwayat Pendidikan:
Pesantren Darullughah Wadda'awiyah Bangil Pasuruan, 1991
Pesantren At-Tauhidiyan Tegal, Jawa Tengah, 1995