Bongkar Kasus Pemalsuan Website, Dua Mahasiswa Pascasarjana UNAIR Jadi Pembicara FBI

- 17 Oktober 2022, 20:30 WIB
berhasil bongkas pemalsuan website besar di Amerika Serikat , Dua Mahasiswa Pascasarjana UNAIR jadi pembicara FBI
berhasil bongkas pemalsuan website besar di Amerika Serikat , Dua Mahasiswa Pascasarjana UNAIR jadi pembicara FBI /Tangkapan layar screenshoot Unair.ac.id/

KALBAR TERKINI – Cyber Crime kian marak di dunia, dimana dilakukan untuk mencari keuntungan, mencari tahu informasi penting hingga menjatuhkan dan merugikan seseorang.

Baru-baru ini kabar mengejutkan dari dua Mahasiswa Pascasarjana UNAIR, dimana diundang untuk menjadi pembicara bagi FBI dalam menjelaskan permasalahan kasus pemalsuan website.

Pasalnya ada sebuah kasus kejahatan pemalsuan website oleh dua orang WNI terhadap situs resmi pemerintah Amerika Serikat sempat menghebohkan publik di sana.

Baca Juga: Diserbu Dengan Tuduhan Ijazah Palsu, Jokowi Tertawa dan Berbagi Cerita Dengan Teman Kuliahnya

Dua pelaku scammer itu secara sengaja memalsukan website dengan tujuan mendapatkan data pribadi warga negara Amerika.

Diduga motif dari yang mereka lakukan adalah untuk menyalahgunakan dana bantuan Covid-19 bagi warga negara Amerika dan menjualnya untuk mengeruk keuntungan pribadi.

Oleh karena itu, diundangnya dua Mahasiswa Pascasarjana UNAIR yang diketahui eko mangku cipto dan  harianto rantesalu oleh Pemerintah Amerika Serikat ke markas besar Federal Bureau Investigation (FBI), di Cleveland, Ohio.

Baca Juga: Kronologi Oknum Guru Poso Melakukan Tindakan Kekerasan Pada Murid di Dalam kelas

Kedua Mahasiswa itu pun membeberkan dalam pembongkaran kasus DMV Website Scampage milik pemerintah Amerika Serikat.

Mereka pun menjelaskan berbagai teknik penyelidikan dan penyidikan terhadap dua tersangka kasus pemalsuan website, yang kini telah resmi ditahan oleh pihak kepolisian.

Dalam penyelesaian kasus tersebut, tak hanya melibatkan FBI saja tapi Polda Jawa Timur dengan tim siber Ditreskrimsus (Direktorat Reserse Kriminal Khusus, Red).

Baca Juga: Teori Konspirasi: 3 Tahun Menghilang di Konten Mukbang, Kate Yup Kembali Dengan Memperlihatkan Perbedaan

Dalam pembicaraan lanjutan dari Eko mengatakan bahwa data pribadi tersebut digunakan untuk mencairkan dana PUA (Pandemic Unemployment Assistance) atau dana bantuan untuk pengangguran warga negara Amerika senilai USD 2000 setiap satu data orang dan juga untuk dijual lagi seharga USD 100 setiap satu data orang.

Tak hanya itu saja, keduannya pun berhasil memperoleh gosip terkait data yg berhasil pelaku dapatkan melalui percakapan whatsapp dan  telegram berjumlah lebih kurang 30.000 data.***

Sumber: unair.ac.id

Editor: Syaifullah

Sumber: unair.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x