"di sembunyikan dari siapa mbah?" tanya Sri, yg semakin tertarik, seakan semua yg ada disini membuatnya penasaran.
mbah Tamin menatap Sri, matanya seakan tidak nyaman dengan pertanyaan itu.
"banyak yg tidak kamu ketahui, lebih baik tidak tahu saja"
suasana menjadi hening sesaat, mbah Tamin mengambil sebuah kotak, mengambil sejumput daun kering dari dalam kotak itu.
Kemudian memelintirnya dengan kertas, sebelum menyesapnya kuat-kuat, asap mengepul dari mulutnya.
"sekarang waktunya saya memberitahu tugas kalian disini"
mbah Tamin berdiri, ia seakan memberi tanda agar Sri dan yg lain mengikutinya.
ia berjalan disamping sisi rumah, banyak sekali potongan kayu yg di susun, memang, rumah ini terlihat mengerikan.