Dia adalah salah satu pemilik sinden (tempat mandi para penari) di hutan.
Tak hanya sebagai ratu, dan pemilik sinden, Badarawuhi juga bertugas menari untuk menyenangkan para lelembut penjaga hutan.
Sebenarnya lokasi yang didatangi oleh Bima dan Ayu dalam cerita KKN di Desa Penari merupakan tempat keramat yang tak boleh dimasuki oleh siapapun.
Namun, Bima dan Ayu malah melakukan perbuatan terlarang di tempat itu.
Hal itu membuat Badarawuhi marah dan mengutuk keduanya.
Ayu dikutuk menjadi seorang penari dan menggantikan posisi Badarawuhi.
Sedangkan Bima, harus kawin dengan Badarawuhi untuk kemudian melahirkan ribuan anak yang berwujud ular.
Sementara itu, disisi lain ada yang menyebutkan bahwa Badarawuhi sebenarnya adalah sosok siluman yang sangat cantik.
Sosoknya digambarkan sebagai seorang penari bertubuh ular dengan ciri khas berselendang.