Tetapi, tempat sesunyi dan sesepi itu, masih terasa ramai bagi Widya, seperti ia ditatap dari berbagai sudut.
Widya melihat dari jauh, di bawah sanggar ada sebuah gubuk, berpintu.
Widya mendekatinya, namun enggan membukanya, ia mengelilingi gubuk itu, dari dalam gubuk, terdengar suara Bima diikuti suara perempuan mendesah.
Sangat jelas, namun Widya tidak bisa melihat apa yang ada di dalam sana.
Leher Widya perlahan semakin berat, dan berat saat Widya masih bersusah payah mencari cara untuk melihat.
Nasib baik, Widya menemukan beberapa celah kecil untuk mengintip.
Dari sana Widya menyaksikannya langsung, Bima, sedang berendam di sinden (kolam) di sekitarnya. Ia dikelilingi banyak sekali ular besar.*** (Bersambung...)