Dan di balik tumbuhan itu, Widya melihat jalan menurun, pantas saja, ia hanya bisa melihat ujung jalan setapak berhenti di sini.
Jadi, jalan menurunnya ditutup oleh banyak sekali tumbuhan beluntas.
saat Widya menuruninya, ia sampai harus berdarah-darah meraih tanaman beluntas yang dililit tali puteri.
Di bawahnya, dia melihat sanggar yang diceritakan Ayu dulu, dan sanggarnya benar-benar berantakan.
Ada 4 pilar kayu jati yang di pangkas segi 4, memanjang ke atas dengan atap mengerucut.
Dari jauh terlihat seperti bangunan balai desa, namun lebih besar dengan lantai panggung.
Di sana, suara gamelan terdengar jelas sekali, seperti sumber suara gamelan itu ada di bangunan ini.
Saat Widya mendekatinya, meski ragu, ia merasa kehadirannya tidak sendirian.
Ramai, seperti tempat ini penuh sesak. Namun, tidak ada siapapun di sana, hanya dia sendiri, yang berjalan mendekati.