Tepat ketika Widya menginjak anak tangga pertama, suara gamelan, berhenti, sunyi senyap hening sekali.
Keheningan itu benar-benar menganggu Widya, kehadirannya seperti tidak di terima disini.
Namun Widya memaksa untuk tetap melihat.
Dan saat itu, Widya mendengar seseorang menangis, suaranya familiar, seperti suara orang yang ia kenal, Ayu.
Widya baru mengingat sesuatu yang paling ganjil selama KKN di sini, Ayu.
Ayu tidak pernah sekalipun cerita apapun tentang desa ini, sesuatu yang ganjil yang mengangggunya.
Sebaliknya, Ayu menentang semua yang tidak masuk akal di desa ini.
Namun di malam ketika mereka berdebat mendengar suara gamelan, Ayu pasti berbohong.
Ayu sebenarnya juga tahu dan mendengarnya secara langsung, Ayu lebih tahu tentang semua ini, jauh di atas yang lain termasuk, apa yang Bima lakukan selama ini.
Seperti menangkap angin, ada suara tangisannya. Namun tak ada wujud dimanapun Widya mencari.