BERIKUT Cerita dan Link Baca Kisah Nyata KKN di Desa Penari Versi Nur Part 1

- 9 Mei 2022, 15:10 WIB
Ilustrasi film KKN di Desa Penari yang berhasil mendapatkan jumlah penonton cukup besar pada hari ke sembilan.
Ilustrasi film KKN di Desa Penari yang berhasil mendapatkan jumlah penonton cukup besar pada hari ke sembilan. /Instagram/@KKNMovie.

KALBAR TERKINI – Masih penasaran dengan versi asli KKN di Desa Penari?

Seperti yang diketahui bahwa film KKN di Desa Penari yang sedang booming saat ini angkat dari kisah yang diunggah akun SimpleMan di Twitter.

Kisah horor KKN di Desa Penari diunggah pada tahun 2019 dan sesaat menjadi viral dan membuat penasaran karena benar-benar terjadi alias nyata.

Bahkan dalam kisah nyatanya pun, cerita KKN di Desa Penari ini mempunyai dua versi.

Baca Juga: ALASAN Lokasi Asli KKN di Desa Penari Dirahasiakan, Benarkah Kental dengan Aroma Mistis? Ini Lokasi Syutingnya

Yaitu dari sudut pandang Widya dan kemudian dari sisi Nur, gadis yang mempunyai pelindung dalam dirinya.

Kedua versi ini sebenarnya saling melengkapi hanya berbeda sudut pandang saja.

Kadang Widya berpendapat begini namun bertolak belakang dengan pemikiran Nur.

Berikut cerita asli KKN di Desa Penari dari sudut pandang Nur:

Baca Juga: TAK Ditemukan di Filmnya, Inilah Perbedaan KKN di Desa Penari Kisah Asli yang Ditulis SimpleMan Dengan Filmnya

Nur segera merapikan tempat tidurnya, hidup merantau demi menyelesaikan pendidikanya di universitas yang sudah menjadi impianya sejak kecil kini tinggal menunggu bulan demi bulan.

Hanya tinggal menyelesaikan tugas terakhirnya, salah satunya, adalah tugas pengabdian pada masyarakat orang lebih mengenalnya dengan KKN (Kuliah kerja nyata).

Malam ini, Ayu, teman sefakultasnya, baru saja membicarakan tentang rencananya, bahwa, ia, sudah memiliki tempat yang cocok untuk pelaksanaan KKN mereka.

Dan Nur akan ikut dalam observasi pengenalan pada desa tersebut.

Baca Juga: INI DIA Desa Misterius, yang Jadi Lokasi KKN dalam Kisah Nyata KKN di Desa Penari, Sekarang Tak Berpenghuni

"Wid, nang ndi?"

(Wid, dimana?)

"Nang omah Nur, yo opo, wes oleh nggon KKN'e" (di rumah Nur, gimana, sudah dapat tempat KKN'nya)

"Engkok bengi Wid aku budal karo Ayu, doaken yo" (nanti malam Wid, aku berangkat sama Ayu, doakan ya)

"nggih. semoga di acc ya"

"Aamiin" balas Ayu, mematikan telpon balas Nur mematikan telpon*

Detik-demi detik berputar, tanpa terasa malam telah tiba, Nur melihat sebuah mobil kijang mendekat. dari dalam, keluar sahabatnya Ayu, di belakangnya, ada sosok lelaki.

Mungkin itu adalah mas Ilham, kakak Ayu. pikir Nur dalam hati.

"Ayo. budal" kata Ayu, menggandeng Nur agar segera masuk ke dalam mobil.

mas Ilham membawakan barang Nur, kemudian mobil pun mulai berangkat.

"adoh gak Yu" (jauh tidak yu) tanya Nur,

"paling 4 sampe 6 jam, tergantung, ngebut ora" (paling 4 sampai 6 jam, tergantung ngebut ndak)

"sing jelas, desa'ne apik, tak jamin, masih alami. pokok'e cocok gawe proker sing kene susun wingi" (yang jelas, desanya bagus, tak jamin, masih alami, pokoknya cocok buat proker yang kita susun kemarin)

Ayu terlihat begitu antusias, sementara Nur, ia merasa tidak nyaman.

Banyak hal yang membuat Nur bimbang, salah satunya, tentang lokasi dan sebagainya.

Sejujurnya, ini kali pertama Nur, pergi ke arah etan (Timur) sebagai, perempuan yang lahir di daerah kulon (barat) ia sudah seringkali mendengar rumor tentang arah etan, salah satunya, kemistisannya.

Mistis, bukan hal yang baru bagi Nur, bahkan ia sudah kenyang dengan berbagai pengalaman akan hal itu, saat menempuh pendidikanya sebagai santriwati, mengabaikan perasaan tidak bisa di lakukan secara kebetulan semata.

Dan malam ini, belum pernah Nur merasa setidak'enak ini. (Bersambung)

Link Baca:

BAca Utas: KLIK DI SINI

Twitter: KLIK DI SINI .***

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah