Meski memiliki Jennie sebagai Duta Besar, Chanel masih masuk daftar hitam oleh elit Korea

- 20 Januari 2022, 12:27 WIB
House Ambassador Jennie untuk Chanel Fall-Winter Show.
House Ambassador Jennie untuk Chanel Fall-Winter Show. /Foto: Twitter/@JENNIEKSTYLE


KALBAR TERKINI – Chanel adalah salah satu merek fashion paling terkenal di dunia sehingga harga untuk setiap produk sangat mahal.


Namun, pascapandemi, Knet meyakini posisi brand fashion asal Prancis ini berubah dan bahkan bisa masuk daftar hitam elite Korea.


Baru-baru ini, situs web Edaily melaporkan bahwa produk Chanel dihindari oleh kelas atas, yang merupakan pelanggan utama merek lama ini.

Baca Juga: Tampil Beda Mengenakan Hijab, Amanda Rawles Makin Cantik Seperti Gadis Turki di Film Merindu Cahaya de Amstel


Penyebabnya konon Chanel sudah terlalu populer. Barang-barang dengan tampilan yang cantik dan menarik lebih banyak pembeli, sehingga membuatnya agak lebih umum dan terlalu mencolok.


Setelah pandemi, tas Chanel mengalami kenaikan harga namun selalu dalam kondisi “sold out”.


Meningkatnya konsumsi di kalangan anak muda, seiring dengan tren belanja massal membuat banyak orang tidak keberatan menghabiskan waktu mengantri untuk membeli barang-barang Chanel.

Baca Juga: Jennie BLACKPINK membintangi Kampanye Calvin Klein, Pemotretannya Bikin Pangling


Popularitas produk Chanel yang semakin meningkat membuat banyak orang bosan. Mereka tidak ingin memiliki desain yang bisa dilihat di mana saja.


Untuk menjadi berbeda, pelanggan mulai mencari merek baru yang lebih unik yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.


Fakta bahwa kecenderungan pemuda Korea untuk membeli Chanel telah menyebabkan nilai merek menurun serta menarik perhatian besar dari netizen.

Baca Juga: Sosok Miss Kay Diduga Pemeran Asli Video Viral 61 Detik Nagita Slavina, Diketahui Editing Gunakan Deep Fake


Banyak orang percaya bahwa tidak mungkin untuk sepenuhnya menyangkal nilai dan posisi individu dari merek fesyen Prancis ini.


Apalagi jelas banyak orang yang membeli Chanel dengan tujuan untuk dijual kembali, sehingga mereka menerima kenyataan bahwa mereka harus menunggu dalam antrian yang begitu panjang.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: kbizoom


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah