Profil Rasuna Said, Spesial Pahlawan Perempuan Yang Jadi Google Doodle Hari Ini

14 September 2022, 15:24 WIB
google doodle Rasuna Said /istimewa/

KALBAR TERKINI- Laman pencarian Google Doodle,tepatnya hari ini,Google menampilkan ilustrasi Rasuna Said,yakni sosok pahlawan perempuan yang berasal dari Indonesia.

Pada laman Google,sosok pahlawan perempuan berdarah minang dengan Visual bernuansa biru itu dibuat dengan tujuan untuk merayakan ulang tahun ke-112 perempuan yang dikenal dengan julukan Singa Betina Pergerakan Kemerdekaan Indonesia itu.

Tahukah kalian jika Rasuna Said dikenal lantang memperjuangkan berbagai isu-isu sosial, terutama hak-hak perempuan, selain juga berprofesi sebagai guru dan jurnalis.

Baca Juga: Rekomendasi Link Twibbon Hari Ozon Internasional 2022 Untuk Tanggal 16 September dengan Desain Menarik dan Ker

Berikut kami sajikan Profil Rasuna Said yang wajib untuk kalian ketahui :

Rasuna Said lahir pada 14 September 1910 di dekat Danau Maninjau, Sumatera Barat.

Rasuna Said berasal dari keluarga terpandang karena ayahnya, Haji Muhammad Said, adalah seorang tokoh pergerakan di Minang sekaligus pengusaha sukses.

Kondisi ini memberinya kemudahan untuk mendapatkan pendidikan meskipun ia memilih bersekolah agama di desa yang tak jauh dari rumah.

Sejak kecil pula ia dikenal sebagai perempuan yang pintar dengan pendapat yang cemerlang soal berbagai permasalahan sosial di Indonesia.

Keuletan dan kecerdasannya sebagai siswa itu yang kemudian menjadikannya sebagai asisten guru, posisi yang masih jarang dipegang gadis muda di kala itu.


Pada tahun 1926, Rasuna Said diundang untuk bergabung dengan Sarikat Rakyat sebagai sekretaris cabang Maninjau.

Aktivitasnya lalu berlanjut pada Gerakan Islam pada tahun 1930 yang membawanya menyelenggarakan Persatuan Muslim Indonesia (Permi) yang kritis terhadap kolonialisme Belanda dan perlakuan tidak adil terhadap perempuan.

Pada tahun 1931, Rasuna lalu pindah ke Padang untuk meluncurkan divisi perempuan di Permi. Fokusnya adalah membuka sekolah sastra untuk perempuan di seluruh Sumatera Barat.

Namun, karena kegiatannya itu, pada tahun 1932, perempuan Minang ini ditangkap karena berbicara menentang kekuasaan Belanda.

Ribuan orang menghadiri persidangannya di Payakumbuh pada tahun 1932, pada saat itu pula ia menyampaikan pidato pembelaan yang menginspirasi dan tanpa ragu-ragu.

Setelah sempat dipenjara, ia lalu dibebaskan dari hukuman pada tahun 1934 ketika usianya masih 24 tahun.

Rasuna Said mulai merintis karier jurnalistik dan menulis untuk jurnal perguruan tinggi bernama Raya.

Selama beberapa tahun berikutnya, dia membuka lebih banyak sekolah untuk anak perempuan dan berbicara atas nama kelompok perempuan muslim yang tak terhitung jumlahnya.***

 

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler