KALBAR TERKINI - Ian Kasela Ajak Warga Kalimantan Maafkan Edy Mulyadi, Mari Saling Memaafkan, Kalau Tak Puas Silahkan Laporkan ke Polisi.
Musisi senior Ian Kasela kembali membuat komentar terkait permintaan maaf yang disampaikan Edy Mulyadi atas pernyataannya yang kontroversial.
Video yang diunggah di akun YouTube pribadinya @iankasela tersebut merupakan video kedua dalam satu tema yang sama.
Dalam video sebelumnya, vokalis group band Radja tersebut mengutuk keras apa yang dilakukan Edy Mulyadi karena menyebut Kalimantan dengan sebutan tempat jin buang anak.
Video tanggapan Ian Kasela tersebut diposting Senin 24 Januari 2022, hingga berita ini dibuat video tersebut sudah disaksikan lebih dari 23 ribu orang.
Berikut tanggapan lengkap Ian Kasela atas permintaan maaf Edy Mulyadi dalam bahasa Banjar yang khas.
Halo assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh biasa bergantian sabarataan di sana keluarga Kalimantan salam bencana.
Kami disini lunak menyampaikan terkait video yang kemarin ramai Banar heboh mungkin bahkan Viral video yang diduga melakukan penghinaan terhadap tanah kelahiran kita bumi kita tercinta yaitu Kalimantan.
Ulun memohon Ulun meminta dengan sangat Ulun berharap jiwa pun mengajak oleh membawa Ibu pontian bencana kulun kulun menghimbau untuk kita seberataan menahan emosi.
Ulun mendengar khabar ada informasi katanya beban culacula kita di sana kita hubungan Dayak anak melakukan aksi turun ke jalan mungkin kalau menurut Ulun itu belum perlu.
Bukan kada perlulah belum perlu terlebih lagi yang bersangkutan Bro Edi Mulyadi sudah melakukan klarifikasi lewat medianya.
Dia disitu dia sudah menyampaikan maksud dan tujuan dia tidak ada sama sekali untuk menghina tanah kelahiran kita Kalimantan meskipun kalau yang Ulun lihat dan Ulun dengar Ulun rasakan disitu ada sedikit notasi yang mengucilkan.
Tapi ya udahlah yang paling penting poinnya adalah Bro Edi Mulyadi sudah menyatakan permohonan maaf buat kita semua jadi Ulun anggap clear mustinya.
Sementara kalau buat bubuhan Pian di sana Ulun yang merasa kurang puas dengan pernyataan yang bersangkutan silakan kalau mau membuat laporan menyerahkan kepolisian.
Mudah mudahan aparat kepolisian kita bersedia melakukan penyidikan agar masalah ini cepat clear dan semuanya menjadi jelas.
Ulun paham bubuhan Pian sabetan Disana pun pasti sakit hati emosi tapi balik lagi kita warga Kalimantan pasti Ingat pesan Bahari orang tua kita guru-guru kita bahwa kita orang Kalimantan itu tidak boleh bahkan tidak pernah menyimpan dendam.
Jadi Ulun rasa beban Kian seberataan pasti setuju dengan itu anda Wulan sendiri juga sempat bereaksi Ulun emosi juga.
Makanya Ulun kemarin sempat membuat sebuah statement video agak sedikit kasar mohon maaf tapi turun tujukan kepada orang yang berniat dengan sengaja menghina tanah kelahiran kita yang kita cintai yaitu Bumi Kalimantan.
Ulun berharap masalah ini cepat selesai sehingga pikiran kita energi kita tidak terkuras sia-sia.
Ayo sama-sama kita pokus kan perhatian kepada pembangunan negeri ini kita bantu kita support kita Kawal orang-orang yang punya niat tulus dan jujur untuk membangun negeri ini.
Yang punya keinginan menjaga harkat martabat memajukan Indonesia ayo kita bersatu kita jaga Indonesia tetap utuh kita jaga NKRI Hai jangan sampai terpecah belah Oke Indonesia.
Masih banyak masalah yang lain komplit masih ada serial baru teknik2 ini sudah diputuskan tinggal dikawal dijaga diperhatikan pusatkan perhatian.
Tapi ingat kritik keras boleh dengan lantang Suarakan boleh tapi jangan sampai menimbulkan ketersinggungan pihak yang lain.
Gunakan bahasa yang elegan kalimat yang bagus agar Indonesia tetap utuh Oke NKRI harga mati Indonesia Jaya Assalamualaikum salam warga Kalimantan.
Dalam video tersebut Ian Kasela mengajak semua elemen warga Kalimantan untuk memaafkan Edy Mulyadi yang sudah mengakui kesalahannya.
Meskipun Ian juga merasa, ada sedikit niat Edy Mulyadi melecehkan nama Kalimantan yang kemudian membuat dirinya terpancing.
Kalau menurut kalian bagaimana? lebih baik memaafkan atau membiarkan kasus ini terus bergulir hingga Edy Mulyadi dipenjarakan?.***