MPOB mencatat, penurunan stok tersebut dipicu oleh kegiatan ekpor minyak sawit masih tinggi.
Pada waktu bersamaan dengan penurunan produksi, membuat stok minyak sawit Malaysia lebih rendah pada akhir Januari 2022.
Sementara total stok minyak sawit Malaysia Januari 2022 turun 3,9 persen menjadi 1,55 juta ton dibandingkan bulan Desember 2021 yang mencapai 1,61 juta ton.
Dengan stok minyak sawit olahan naik sedikit 0,5 persen menjadi 765.586 ton dari 761.717 ton di bulan sebelumnya.
Sementara itu, surveyor kargo Intertek Testing Services (ITS) mengatakan ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk 1 hingga 10 Februari turun 5 persen.
Menjadi 318.078 ton dari 334.750 ton yang dikirim selama 1 hingga 10 Januari.
Dengan ekspor yang lebih tinggi dan angka impor yang lebih rendah merujuk laporan MPOB, menjadi gambaran dari dampak yang muncul akibat kebijakan Indonesia dalam beberapa minggu hari terakhir pada Januari, kata Aditya Jeripotula, Kepala Riset di TransGraph Consulting dilansir S&P Global Polling Platt.