Tangkis Pencucian Uang dari Myanmar, Bank Sentral Singapura Waspada

- 4 Maret 2021, 18:17 WIB
WASPADA -  Bank Sentral Singapura  atau Monetary Authority of Singapore (MAS)  mengingatkan semua ekskutif lembaga keuanganya untuk mewaspadaai  berbagai transaksi atau aliran dana yang mencurigakan dari Myanmar./FOTO: EUROMONEY/
WASPADA - Bank Sentral Singapura atau Monetary Authority of Singapore (MAS) mengingatkan semua ekskutif lembaga keuanganya untuk mewaspadaai berbagai transaksi atau aliran dana yang mencurigakan dari Myanmar./FOTO: EUROMONEY/ / KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

SINGAPURA,  KALBAR TERKINI- Bank Sentral Singapura  atau Monetary Authority of Singapore (MAS)  mengingatkan semua ekskutif lembaga keuangan di negara kota tersebut untuk mewaspadai  berbagai transaksi atau aliran dana yang mencurigakan antara Singapura dan Myanmar.

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari Reuters, Kamis, 4 Maret 2021, sebuah surat edaran yang sudah dilihat oleh Reuters menunjukkan kekhawatiran pihak MAS atas potensi kejahatan keuangan.

Dalam surat edaran tertanggal 25 Februari 2021, MAS mengingatkan semua kepala eksekutif lembaga keuangan tentang perlunya uji tuntas secara kuat terhadap pelanggan dan dilakukan langkah-langkah mitigasi tepat atas situasi di Myanmar yang berisiko tinggi.

Baca Juga: Vaksin Palsu Serbu Malaysia, 'Kok' Menhannya Gelar Jumper di Jakarta?

Langkah itu dilakukan di tengah demonstrasi massal selama berminggu-minggu di Myanmar setelah militer merebut kekuasaan.

Para aktivis pro-demokrasi berjanji hari ini untuk mengadakan lebih banyak demonstrasi di negara Asia Tenggara itu setelah Perserikatan Bangsa-bangsa mengklaim, 38 orang telah tewas selama kerusuhan paling kejam menyusul kudeta militer pada 1 Februari 2021.

Posisi Singapura sebagai salah satu pusat keuangan dan pusat perdagangan terkemuka dunia membuatnya sangat rentan terhadap pencucian uang karena bsarnya arus lintas batas. Singapura memiliki hubungan dekat dengan Myanmar, dan merupakan salah satu investor terbesarnya.

Baca Juga: Fokus Pemulihan Ekonomi, RKPD Kota Pontianak 2022 Diarahkan Peningkatan Sarana dan Prasarana

Dalam surat edaran tersebut, MAS mendesak lembaga keuangan untuk terus memantau situasi yang berkembang pesat di Myanmar, termasuk sanksi sepihak yang diberlakukan oleh yurisdiksi lain. 

Dikatakan bahwa situasi di Myanmar dapat menimbulkan pencucian uang, pendanaan terorisme, dan kejahatan keuangan lainnya. 

“Mengingat perkembangan di Myanmar, diingatkan untuk mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengelola setiap risiko yang timbul dari aktivitas bisnis dan hubungan pelanggan mereka, termasuk risiko reputasi, hukum dan operasional,” kata MAS. 

MAS mengatakan bahwa lembaga keuangan harus mengajukan laporan transaksi yang mencurigakan dan segera menginformasikannya.

Baca Juga: Tampak Lebih Sporty, Vixion Kini Tampil dengan Varian Matte Blue

Ditambahkan, laporan tersebut harus diberi label 'Myanmar 2021'. 

Menanggapi permintaan Reuters, MAS mengonfirmasi telah mengeluarkan surat edaran pada 25 Februari 2021 terkait dengan perkembangan di Myanmar. 

Surat edaran itu dikeluarkan dua hari setelah bank sentral mengatakan dalam rilis media bahwa pengawasan regulernya terhadap sistem perbankan, tidak menemukan dana yang signifikan dari perusahaan Myanmar dan individu di bank-bank di Singapura. 

Polisi Singapura menggunakan laporan transaksi yang mencurigakan dan informasi keuangan lainnya serta menganalisisnya untuk mendeteksi pencucian uang, pendanaan terorisme, dan kejahatan serius lainnya, menurut penasehat di situs webnya.*** 

 

Sumber:  Reuters

 

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x