Mengenal Lebih Dekat CEO TikTok, Pernah Magang di Facebook Hingga Tinggal di Hutan Kalimantan

KALBAR TERKINI - Chief Executive Officer (CEO) TikTok, Shou Zi Chew jadi sorotan sekaligus pembicaraan publik setelah menghadiri sidang parlemen Amerika Serikat (AS).

Agenda sidang tersebut mempertanyakan keamanan data pengguna TikTok di Amerika.

Pemanggilan Chew berkaitan dengan kritik Parlemen AS terkait perlindungan data pengguna aplikasi TikTok.

TikTok dituding menjadi alat pemerintah China untuk mengumpulkan informasi dari warga dan pejabat pemerintahan AS. 

Lahir di Singapura pada Januari 1983, perusahaan ByteDance mencatat Chew bukan berasal dari China, melainkan orang Singapura yang berbasis di Singapura.

Baca Juga: Sosok Faisal Riza, Komisioner Bawaslu Kalbar 2023, Pastikan Proses Pemilihan Berjalan Sesuai Prosedur

Chew bersekolah di sekolah elit dengan warisan Tionghoa yang kuat dan fasih berbahasa Inggris dan Mandarin.

Pria berusia 40 tahun ini menyelesaikan wajib militer untuk pemerintahan Singapura ketika masih remaja dan pernah bertahan hidup selama lima hari di hutan Kalimantan.

Chew kemudian pindah ke Inggris untuk melanjutkan pendidikannya.

Pindah di Inggris, Shou Zi Chew melanjutkan pendidikan sarjana di bidang ekonomi di Universitas College London.