KALBAR TERKINI - Nama Emirsyah Satar tentu tidak asing bagi kalangan dunia penerbangan di tanah air khususnya pecinta dan pengguna Setia Garuda Indonesia.
Maskapai peraih bintang lima Skytrak tersebut memang sempat beberapa tahun dipimpin langsung oleh Emirsyah Satar.
Sayangnya, di akhir masa jabatannya,Emirsyah Satar harus berurusan dengan hukum lantaran dugaan markup pengadaan pesawat Garuda Indonesia.
Baca Juga: Direktur Citilink Masuk Pusaran Korupsi Garuda Indonesia, Kejagung: AS Sebagai Saksi Kasus BR
Tak tanggung-tanggung, kerugian negara disebut mencapai angka fantastis hingga Rp 20 miliar.
Berikut profil Emirsyah Satar lengkap dilansir Kalbarterkini.com dari Wikipedia dan berbagai sumber.
Biodata Emirsyah Satar
Lahir: 28 Juni 1959, Jakarta
Kebangsaan: Indonesia
Pekerjaan: Profesional
Dikenal karena: Mantan Dirut Garuda Indonesia
Agama: Islam
Emirsyah Satar adalah seorang ekonom Indonesia. Dia pernah menjabat sebagai Direktur Utama maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia hingga mengundurkan diri pada 8 Desember 2014.
Sekarang ia menjabat sebagai Chairman MatahariMall, situs e-Commerce milik Lippo Group hingga saat ini.
Biografi
Emirsyah Satar lahir di Jakarta, pada 28 Juni 1959 dari pasangan Minangkabau.
Ayahnya berasal dari Sulit Air, Solok dan ibunya berasal dari Bukittinggi.
Ayahnya yang berprofesi sebagai diplomat, membuat hidupnya selalu berpindah-pindah.
Satar lulus dari FEUI pada tahun 1986 dan mengawali kariernya sebagai auditor di kantor akuntan Pricewaterhouse Coopers pada 1983.
Dengan bekal pendidikan akuntansi yang dimilikinya, pada tahun 1985 ia memasuki dunia perbankan dengan menjadi Assistant of Vice President of Corporate Banking Group Citibank.
Pada 2003 - 2005 ia menjadi Wakil Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
Dia pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Niaga Factoring Corporation.
Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama di PT Garuda Indonesia, ia pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia pada 2003.
Ia mulai menjabat sebagai Direktur Utama pada 22 Maret 2005
Emirsyah tercatat menjadi Direktur Utama Garuda sejak 21 Maret 2005 hingga 11 Desember 2014. Emirsyah ditunjuk menggantikan Indra Setiawan.
Pada 8 Desember 2014, ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia.
Pengunduran diri Emirsyah lebih awal dari jadwal, karena sebenarnya jabatannya baru berakhir pada 22 Maret 2015.
Alasan utamanya adalah, ia ingin memberikan kesempatan kepada manajemen baru untuk bekerja sejak awal tahun.
Diduga Terima Suap Lebih dari Rp 20 Miliar
Mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara suap yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Emir diketahui menerima suap terkait pengadaan mesin Rolls-Royce untuk pesawat Airbus milik Garuda Indonesia. Nilai suap itu lebih dari Rp 20 miliar.
Penghargaan
The CNBC 2013 Travel Business Leader Award Asia Pacific.
Demikian profil lengkap Emirsyah Satar, semoga bermanfaat.***