Dikalangan perempuan Indonesia saat itu Kartini merupakan anak perempuan yang beruntung karena ia mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan di ELS (Europese Lagere School).
Meskipun hanya bersekolah sampai umur 12 tahun karena sudah harus dipingit untuk menikah, Kartini selalu semangat untuk belajar dan mengetahui hal baru.
Dari pendidikan yang ia tempuh, Kartini berkesempatan untuk mempelajari bahasa hingga ia mahir berbahasa Belanda.
Dan saat sedang didpingit, Kartini banyak membaca dan belajar dengan sesama teman perempuannya untuk mengisi waktu luangnya.
Kartini juga sering berkirim surat dengan teman-teman korespondensi dari Belanda salah satunya Rosa Abendanon dan Estelle "Stella" Zeehandelaar.
Dari sinilah Kartini semakin mahir Bahasa Belanda hingga akhirnya ia terinspirasi untuk memajukan perempuan Indonesia.***