Pada malam terakhir Konvensi Nasional Partai Demokrat untuk Pilpres AS pada Agustus 2020, video montase kehidupan dan pencapaian karir Beau, ditampilkan secara mencolok. Tidak ada keraguan bahwa semangat Beau akan terus memberikan pengaruh, bahkan hingga Biden mengangkat Sumpah Jabatan Presiden AS pada 20 Januari 2021.
Gigih Menuntut Predator Seksual
Menjabat Jaksa Agung Delaware pada 2006-2014, Beau meraih gelar sarjana dari University of Pennsylvania, kemudian meraih lagi titel, kali ini sebagai sarjana hukum dari Universitas Syracuse, seperti ayahnya.
Beau sempat menjadi panitera untuk Hakim Steven McAuliffe dari Pengadilan Distrik AS di New Hampshire, dan bekerja di Departemen Kehakiman AS di Philadelphia, kemudian naik pangkat menjadi jaksa federal di Kantor Kejaksaan AS.
Setelah dua tahun bekerja di sebuah firma hukum, Beau terpilih sebagai Jaksa Agung Delaware pada 2006.
Dikutip Kalbar Terkini.com dari Majalah Town & Country, 6 Januari 2021, selama dua kali masa jabatannya sebagai kepala pengacara negara di Delaware, Beau dikenal gigih memburu para pelaku predator seksual, meluncurkan Satuan Tugas Predator Anak, dan memberlakukan undang-undang baru untuk hukuman penjara yang lebih keras bagi pelanggar.
Ketika ayahnya menjadi Wakil Presiden AS pada 2008, banyak yang mengharapkan bahwa Beau akan mencalonkan diri untuk kursi senat Biden yang kosong.
Tapi, Beau tidak melakukannya, karena dia sedang fokus untuk memenjarakan Earl Bradley, mantan dokter anak dan terpidana penganiaya anak, yang pada 2010 didakwa atas 471 dakwaan penganiayaan, dan pemerkosaan 103 pasien anak.
"Saya memiliki tugas yang harus saya penuhi sebagai jaksa agung, dan sangat mendesak untuk memfokuskan diri pada kasus dengan konsekuensi yang besar. Dan, itulah yang harus saya lakukan," kata Beau tentang keputusannya untuk tidak mencalonkan diri sebagai senator.
Di akhir masa jabatan keduanya sebagai jaksa agung pada 2014, Beau memutuskan untuk tidak mencalonkan diri kembali karena dia sedang mempersiapkan kampanye gubernurnya.