Beau, Putera Kesayangan Biden yang Pengaruhi Keputusan Politik Amerika

- 15 April 2021, 18:31 WIB
 BEAU & BIDEN - Mayor Angkatan Darat AS Beau Biden  ketika berjabat tangan dengan sang ayah, Joe Biden ketika Biden masih menjabat Wakil Presiden AS./FOTO:TECH.SGT.GWENDOLYN BLAKLEY  166TH AIRLIFT WING, PUBLIC AFFAIRS/
BEAU & BIDEN - Mayor Angkatan Darat AS Beau Biden ketika berjabat tangan dengan sang ayah, Joe Biden ketika Biden masih menjabat Wakil Presiden AS./FOTO:TECH.SGT.GWENDOLYN BLAKLEY 166TH AIRLIFT WING, PUBLIC AFFAIRS/ /Tech. Sgt. Gwendolyn Blakley/166th Airlift Wing, Delaware Air

Pada malam terakhir Konvensi Nasional Partai Demokrat untuk Pilpres AS pada Agustus 2020, video montase kehidupan dan pencapaian karir Beau,  ditampilkan secara mencolok. Tidak ada keraguan bahwa semangat Beau akan terus memberikan pengaruh, bahkan hingga Biden mengangkat Sumpah Jabatan Presiden AS pada 20 Januari 2021.

Gigih Menuntut Predator  Seksual

Menjabat Jaksa Agung Delaware pada 2006-2014, Beau meraih  gelar sarjana dari University of Pennsylvania, kemudian meraih lagi titel, kali ini sebagai sarjana hukum dari Universitas Syracuse,  seperti ayahnya.  

Beau sempat menjadi panitera  untuk Hakim Steven McAuliffe dari Pengadilan Distrik AS di New Hampshire, dan bekerja di Departemen Kehakiman AS di Philadelphia, kemudian  naik pangkat menjadi jaksa federal di Kantor Kejaksaan AS.

Setelah dua tahun bekerja di sebuah firma hukum, Beau terpilih sebagai Jaksa Agung Delaware pada 2006.

Dikutip Kalbar Terkini.com dari Majalah Town & Country, 6 Januari 2021, selama dua kali masa jabatannya sebagai kepala  pengacara negara di Delaware, Beau dikenal gigih memburu para pelaku predator seksual, meluncurkan Satuan Tugas Predator Anak,  dan memberlakukan undang-undang baru untuk hukuman penjara yang lebih keras bagi pelanggar.  

Ketika ayahnya menjadi Wakil Presiden AS pada 2008, banyak yang mengharapkan bahwa Beau akan mencalonkan diri untuk kursi senat Biden yang kosong.  

Tapi, Beau tidak melakukannya, karena dia sedang fokus untuk memenjarakan Earl Bradley, mantan dokter anak dan terpidana penganiaya anak, yang pada 2010 didakwa atas 471 dakwaan penganiayaan,  dan pemerkosaan 103 pasien anak.  

"Saya memiliki tugas yang harus saya penuhi sebagai jaksa agung, dan sangat mendesak untuk memfokuskan diri  pada kasus dengan konsekuensi yang besar. Dan, itulah yang harus saya lakukan," kata Beau tentang keputusannya untuk tidak mencalonkan diri sebagai senator. 

Di akhir masa jabatan keduanya sebagai jaksa agung pada  2014, Beau memutuskan untuk tidak mencalonkan diri kembali karena dia sedang mempersiapkan kampanye gubernurnya. 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x