Maka itu, tak heran jika Trisno dianggap oleh para wartawan hiburan untuk tetap layak memimpin Forwan. "Terima kasih atas dukungan teman-teman," katanya ketika dihubungi Kalbar-Terkini.com di Jakarta, Jumat, 9 April 2021.
Forwan adalah bentuk dedikasi Trisno terkait eksistensinya sebagai wartawan, suatu profesi yang sudah menjadi panggilan hidupnya. Pasca tak aktif di Majalah Film, Trisno aktif sebagai koresponden Harian Suara Merdeka, harian lawas terbitan Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
Selama itulah, Trisno eksis, bukan hanya sebagai wartawan. Melainkan pula berkecimpung sebagai penggagas sejumlah program hiburan termasuk acara dangdut kala itu di TPI sejak masa Direktur Utama Ishadi SK selepas dari TVRI Stasiun Pusat Jakarta.
Pada awal 1990-an, di Taman Buaya gampang ditemui para artis top kala itu, bahkan yang masih pemula. Thukul Arwana misalnya, hampir saban hari duduk di bangku-bangku tembok di situ, menunggu wartawan yang bersedia diberi beberapa lembar kertas dan fotonya untuk diberitakan.
Di era tersebut, boleh dikatakan, para wartawan Pos Kota serta media-media jaringannya, dikenal sebagai wartawan 'penguasa' dunia film dan televisi. Sedangkan untuk musik, tercatat nama mendiang Remmy Soetanzah, wartawan Tabloid Citra (Kompas Gramedia), Amazon Dalimunte (Harian Terbit, Grup Pos Kota), atau Zoel Lubis dari harian Sinar Pagi (era kepemilikan Charly Siahaan atau sebelum masuknya grup Aburizal Bakrie lewat PT Bakrie Media Nusatama).
Kala media cetak bertumbangan pada awal dekade 2000-an, sejumlah wartawan ini -yang sebagian besar sudah 'pensiun' dan sekarang berkomunikasi lewat grup Whatsupp Wartawan 3 Zaman,- mendirikan media online. Sebutlah Agus Santosa, yang mendirikan online Pos Berita Kota.
Dari sejumlah wartawan hiburan lawas di Jakarta, Trisno dikenal tangguh. Sambil mengelola sebuah biro perjalanan yang dibukanya sekitar dua bulan silam, Trisno telah berjuang dan berhasil mendirikan Forwan yang didirikannya sejak 2015. Sejumlah wartawan yang terkena musibah, sakit atau mengalami kekurangan karena terdampak Covid-19, dibantunya atas nama Forwan, bahkan kerap dari pribadinya.
Ketika dihubungi secara terpisah oleh Kalbar-Terkini.com, pernyataan salut juga datang dari Budi SS Rahardjo, Redpel Majalah Matra (Grup Tempo) yang kini masih menerbitkan majalah 'tren pria yang dilirik wanita' . "Trisno layak. Dia tangguh. Rambut boleh memutih, ini tanda Trisno semakin matang, dan mampu menata organisasi Forwan," kata Budi.
"Sah," kata Maryoto, mantan wartawan Pos Kota Grup, pendiri sekaligus admin grup Whatsupp Wartawan 3 Zaman. "Siapa tak kenal Mas Trisno? Sejak 1990-an, semua info soal artis, dialah yang paling paham sejak masih di Grup Pos Kota."
Di 'era susah' sekarang ini,Trisno sendirian kerap mengantar sembako secara langsung ke rumah rekan sesama wartawan. "Kita sama-sama susah, dan tahu bagaimana suka duka selama puluhan tahun menjadi waratwan, Bro," kata Trisno. "Alhamdullilah, karena banyak pihak mendukung Forwan, terutama kalangan industri musik dan film.