Abdul Arif, Mahasiswa S3 Asal Pontianak Berbagi Pengalaman dan Tips Lolos Beasiswa di Univeritas Ternama Dunia

30 April 2022, 21:30 WIB
Abdul Arif, Mahasiswa S3 Asal Pontianak, Kalbar yang Mendapatkan program beasiswa di universitar ternama dunia /Yulia Ramadianti/Kalbar Terkini

KALBAR TERKINI – Abdul Arif yang saat ini sedang menempuh pendidikan S3 di University of Auckland berbagi tips dan pengalaman untuk bisa lolos mendapatkan beasiswa di perguruan tinggi yang saat ini berada di peringat 98 terbaik di dunia.

“Hal pertama yang harus dilakukan adalah persiapkan skor IELTS yang sesuai permintaan universitas.

Biasanya minimal skor IELTS yang diminta 6,5 dengan masing-masing skill tidak boleh ada skor di bawah 6.

Jangan malas untuk ikut pelatihan IELTS karena dari situ bisa mendapatkan trik-trik dalam mengerjakan tes IELTS nantinya.

Baca Juga: Lili Pintauli Terima Gratifikasi Nonton Moto GP Mandalika, Berikut Profil Lengkap Wakil Ketua KPK Tersebut

Yang kedua, harus fokus dengan apa yang diinginkan.

Usahakan jangan sampai terbagi dengan pekerjaan atau kegiatan lainnya.

ketiga, jangan ragu mengeluarkan biaya untuk ikut pelatihan dan sebagainya,” jelas Arif ketika dihubungi Sabtu, 30 April 2022.

Abdul Arif yang saat ini berprofesi sebagai dosen di IKIP PGRI Pontianak ini juga menyarankan jika sudah melakukan tes IELTS dan mendapatkan skor yang diiginkan.

Maka pelamar beasiswa harus menyiapkan proposal disertasi agar bisa mendapatkan professor yang akan menjadi pebimbing.

Baca Juga: 6 Tahun di New Zealand, Mahasiswa S3 Asal Pontianak ini Rindu Meriam Karbit dan Takbiran Keliling

“Proses mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) biasanya memakan waktu 1 sampai 4 bulan.

Jika sudah dapat LoA baru bisa ajukan beasiswa.

Saya kemarin ajukan beasiswa di Dikti dan alhadulillah dapat,” tambah Abdul Arif yang mengambil pendidikan S3 di Initial Teacher Education Program ini.

Ada cerita unik yang dibagi Arif pada saat dia menjalani proses interview untuk mendapatkan beasiswa dari Dikti tersebut.

Menurutnya saat itu ia sudah mengajukan di 2 universitas.

Baca Juga: Hanya 2 Macam Resep ini Sudah Cukup Untuk Lebaran Salah Satunya Opor Ayam

Universitas yang pertama di University of Leicester dan sudah mendapatkan Unconditional status di LoA dan satu lagi di University of Auckland yang saat itu statusnya masih conditional.

“Status di University of Auckland saat itu masih conditional karena dari hasil tes IELTS ada satu skill yang skornya belum mencapai 6.

Sehingga jika saya lanjut di Auckland, saya harus pelatihan Bahasa Inggris dulu di sana sebelum memulai perkuliahan.

Lucunya pada saat interview, profesornya ngotot menyarankan saya ambil di Leicester biar saya bisa sambil nonton pertandingan sepak bola di sana.

Tapi ketika pengumuman saya tidak menyangka bisa mendapatkan beasiswa di University of Auckland yang saat ini berada di peringkat 98 dunia,” kenang ayah dua anak tersebut.

Ada kelebihan khusus bagi mahasiswa penerima beasiswa S3 di New Zealand, mereka diperbolehkan kerja fulltime sambil kuliah.

Berebeda dengan mahasiswa S1 dan S2 yang hanya diperbolehkan kerja part time saja.

“Di sini saya dan istri bekerja jadi petugas bersih-bersih dan cuci piring di restoran.
Lumayanlah upahnya untuk tambahan biaya hidup di sini bersama keluarga,” ujarnya.***

 

Editor: Yuni Herlina

Tags

Terkini

Terpopuler