Profil Adi Utarini, Tokoh Pionir Dalam Majalah TIME: The 100 Most Influential People of 2021

16 September 2021, 00:21 WIB
Profil Adi Utarini, tokoh pionir dalam Majalah TIME: The 100 Most Influential People of 2021, rilis Rabu, 15 September 2021. /Website UGM/

KALBAR TERKINI – Indonesia boleh berbangga. Pasalnya, nama Adi Utarini tertera sebagai tokoh dalam kategori Pionir, dalam The 100 Most Influential People of 2021, yang dirilis majalah TIME, Rabu, 15 September 2021.

Siapa Adi Utarini? Mengapa dirinya bisa dipilih sebagai 100 tokoh paling berpengaruh di tahun 2021, dan berada sejajar dengan nama tokoh terkenal di dunia?

Berikut profil tokoh asal Indonesia di majalah TIME itu.

Baca Juga: Barack Obama Jadi Produser Film We The People, Penyanyi Terkenal Berwujud Tokoh Kartun

Prof. dr. Adi Utarini, M.Sc, MPH, Ph.D,  lahir di Yogyakarta, 4 Juni 1965.

Ia merupakan seorang dokter, pengajar, sekaligus peneliti di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Gelar dokter diperolehnya di tahun 1989, setelah menempuh pendidikan dokter di UGM.

Baca Juga: Ilmuwan Jepang Buat Beras Mengandung Vaksin Kolera

Tahun 1994, Adi Utarini pun melanjutkan program Master of Science in Mother and Child Health, Institute of Child Health, University of London, UK.

Master of Public Health ditempuhnya tahun 1998, di Umea University, Sweden. Di universitas ini pula ia meraih gelar Doctor of Philosophy di tahun 2002.

Penelitian doktoralnya bertopik pengendalian penyakit malaria di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Baca Juga: Elon Musk Akan Wisata Luar Angkasa, Pakai Pesawat Virgin Galactic Richard Branson

Nama Adi Utarini memang dikenal akan uji terkontrol secara acak terhadap teknologi Wolbachia, dalam pemberantasan demam berdarah dengue.

Wolbachia adalah bakteri yang jika diberikan pada nyamuk, dapat mencegah penyebaran virus dari nyamuk tersebut kepada manusia.

Maklum, ia menjabat sebagai kepala Eliminate Dengue Project (proyek pemberantasan dengue) di Yogyakarta.

Baca Juga: Fakta Tentang Jovenel Moise, Presiden Haiti yang Dibunuh di Rumah Pribadi

Agustus 2020, Adi Utarini mengumumkan bahwa metode uji terkontrol secara acak terhadap teknologi Wolbachia, berhasil mengurangi kasus dengue sebesar 77 persen.

Angka tersebut diperoleh berdasarkan hasil penelitiannya.

Jurnal ilmiah Nature pun menyatakan bahwa penelitian Adi Utarini sebagai “bukti terkuat” guna membuktikan metode Wolbachia.

Baca Juga: Orang Malaysia Jadikan Tempe Trending Topik, Zulkhairi : Snack…Tempe for Life

Namanya pun masuk dalam daftar Nature’s 10, daftar sepuluh ilmuwan paling berpengaruh sepanjang tahun 2020, berkat upayanya merintis uji nyamuk ber-Wolbachia di Indonesia.

Karir :

1. Anggota Tim Rekruitmen Direktur dan Ketua Komite Informasi Kesehatan Badan Mutu Pelayanan Kesehatan Provinsi DIY

Baca Juga: Mantan Menteri Penerangan Harmoko Meninggal Dunia, Sang Seniman Pembuat Karikatur Circus from Malaysia

2. Wakil Bidang Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

3. Anggota Dewan Riset Nasional Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia

TIME memilih tokoh dalam daftar 100 tokoh paling berpengaruh di tahun 2021, berdasarkan dedikasi mereka sebagai orang yang berpengaruh dalam lingkup lingkungan sekitar hingga global.***

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler