KALBAR TERKINI - Bacaan takbiran Idul Adha panjang dan pendek lengkap dengan arti dan keutamaannya.
Mengumandangkan takbir atau takbiran saat Idul Adha sangat dianjurkan bagi umat Islam.
Takbiran Idul Adha dikumandangkan mulai pada tanggal 9 Dzulhijjah setelah waktu maghrib telah datang hingga hari ketiga Idul Adha.
Semua umat Islam baik laki-laki dan perempuan dapat melantunkan takbir saat Idul Adha dimana pun dan kapanpun.
Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Idul Adha 2023 Dengan Desainn yang Unik dan Keren Pakai Sekarang
Namun ingat untuk tidak mengumandangkan takbir pada tempat yang tak pantas seperti kamar mandi.
Waktu yang dianjurkan untuk membaca takbir saat Idul Adha adalah pada malam hingga hari ketiga Idul Adha.
Keutamaan Membaca Takbir Saat Idul Adha
Banyak keutamaan yang akan didapat dengan mengumandangkan takbir saat Idul Adha, antara lain:
1. Meningkatkan rasa keimanan pada Allah SWT.
Baca Juga: Bacaan Niat dan Tata Cara Pelaksanaan Shalat Idul Adha 1444 H, Tuntunan Mulai dari Awal Hingga Salam
Saat mengumandangkan takbir pahamilah juga artinya maka disitulah kita akan merasa semakin dekat dengan Allah SWT.
2. Bersyukur
Takbir adalah alarm bagi manusia untuk selalu bersyukur pada Allah atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan.
Nikmat berkurban atau menikmati hewan kurban di Idul Adha, semuanya atas rezeki dan kehendak dari Allah SWT.
3. Pahala
Takbir adalah kalimat dzikir yang ditujukan kepada Allah, artinya bila kita mengerjakannya maka pahalalah ganjarannya.
Baca Juga: Amalan dan Sunnah yang Bisa Dikerjakan Sebelum dan Sesudah Shalat Idul Adha
Bacaan Takbir Idul Adha
Berikut bacaan takbir pendek:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.
Artinya, “Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya.”
Bacaan Takbir Panjang:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِـيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ، لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na‘budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa‘dah, wa nashara ‘abdah, wa a’azza jundahu wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allahu akbar walillahilhamdu
Artinya:
“Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-sebanyak puji, dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore, tiada Tuhan(yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya, dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafiq, orang-orang musyrik membencinya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dengan keesaan-Nya, Dia dzat yang menepati janji, dzat yang menolong hamba-Nya dan memuliakan bala tentaraNya dan menyiksa musuh dengan keesaan-Nya. tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji hanya untuk Allah.”
***