Nabi Muhammad SAW pun Pernah Mengusir LGBT yang Masuk ke Dalam Rumahnya, Begini Kisah Selengkapnya

- 19 Agustus 2022, 23:47 WIB
Malaysia Batasi Konten tidak Pantas Termasuk LGBT/ Pikiran Rakyat Bekasi
Malaysia Batasi Konten tidak Pantas Termasuk LGBT/ Pikiran Rakyat Bekasi /

  KALBAR TERKINI - Kisah waria bernama Hit yang mampir ke rumah Rasulullah saw. ini kembali diperbincangkan banyak orang. Seperti apa ceritanya?

Berikut adalah ulasan lengkapnya kisah Waria Bernama Hit yang Berkunjung ke Rumah Nabi Muhammad

Kisah Waria bernama Hit yang mengunjungi rumah Rasulullah saw ini tertulis pada hadis riwayat Bukhari yang berisi:

Baca Juga: KENAPA LGBT Kian Marak, Bisakah Sembuh? Ini Kata Ustaz Adi Hidayat dan Dari Sudut Pandang Psikologi

Seorang laki-laki (banci) masuk menemui istri-istri Nabi dan para sahabat menganggapnya sebagai Ghairu Ulil Irbah (orang-orang yang tidak punya nafsu kepada wanita).

Suatu ketika Nabi Saw masuk menemui kami sementara laki-laki banci itu bersama istri-istri beliau seraya menggambarkan wanita dengan berkata:

“Wanita itu jika menghadap ke depan maka ia menghadap dengan empat (lipatan), dan jika menghadap ke belakang maka ia menghadap dengan delapan (lipatan)”.

Maka Nabi Muhammad Saw bersabda: “Ketahuilah, aku melihat orang ini (banci) mengetahui apa yang ada pada wanita, maka jangan sekali-kali ia masuk menemui kalian.” Mereka pun akhirnya memakai hijab.

Baca Juga: Ketahui Tata Cara Mandi Wajib (Junub) Usai Berhubungan Badan Sesuai Syariat Islam Beserta Doanya

Dalam kisah tersebut Nabi Muhammad saw. mengizinkan Hit untuk masuk ke rumahnya karena pada saat itu ia termasuk golongan Ghairu Ulil Irbah.

Ghairu Ulil Irbah adalah orang-orang, termasuk pria, yang tidak mempunyai nafsu duniawi terhadap wanita.

Ia dengan rendah hati menerima Hit masuk ke dalam rumahnya sebagai tamu.

Namun, semunya berubah ketika Hit menggambarkan wanita sebagaimana layaknya pria yang memiliki nafsu seksual terhadap wanita.

Baca Juga: Bacaan Awal dan Akhir Tahun Baru Islam Lengkap Disertai Arab, Latin dan Artinya

Akhirnya, Rasulullah saw. pun akhirnya mengusir Hit.

Nabi Muhammad saw. pun kemudian menghimbau istri-istrinya untuk menggunakan hijab dan melarang Hit masuk ke dalam rumah.

Siapa Pria Dibalik Nama Hit?

Abu Bakar bin Al-Arabi menceritakan bahwa pria yang diusir dari kediaman Nabi Muhammad Saw bernama Hit.

Ia sudah biasa masuk ke dalam rumah Rasulullah saw. untuk meminta makanan.

Rasulullah saw. tidak pernah merasa keberatan tentang kehadiran Hit karena menurutnya, Hit termasuk kategori Ghoiru Ulil Irbah.

Ia tidak mungkin memiliki hasrat seksual terhadap istri-istrinya.

Cerita yang serupa juga diriwayatkan Imam Ahmad.

Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah, telah menceritakan kepada kami Hisyam ibnu Urwah, dari ayahnya, dari Zainab binti Abu Salamah.

Dari Ummu Salamah yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw masuk ke dalam rumahnya, sedangkan saat itu di hadapan Ummu Salamah terdapat seorang lelaki banci, juga Abdullah ibnu Abu Umayyah (saudara laki-laki Ummu Salamah).

Lelaki banci itu berkata, “Hai Abdullah, jika Allah memberikan kemenangan kepadamu atas negeri (kota) Taif besok, maka boyonglah anak perempuan Gailan.

Karena sesungguhnya dia bila datang menghadap melangkah dengan langkah yang lemah gemulai, dan bila pergi, ia melangkah dengan lemah gemulai disertai dengan goyangan pantatnya.”

Perkataannya itu terdengar oleh Rasulullah Saw maka beliau bersabda kepada Ummu Salamah: Jangan biarkan orang ini masuk menemuimu!

Setelah diusir dari kediaman Nabi, kisah waria tersebut berlanjut sebagai seorang pengemis di Padang Sahara.

Waria dalam Kacamata Islam

Eksistensi transpuan memang diakui dalam agama Islam.

Namun, definisi ‘waria’ dalam kamus Islam pun berlapis-lapis.

Mereka dibagi menjadi tiga kategori, yaitu sebagai berikut:

Khuntsa: seseorang yang memiliki dua alat kelamin

Mukhannats: lelaki namun berperilaku mirip perempuan

Ghairu ulil irbah: lelaki yang tidak memiliki nafsu terhadap wanita

Dikutip dari arrisalah.net, apabila pria-pria tidak memiliki nafsu terhadap perempuan, maka mereka tersebut dianggap muhrim bagi semua perempuan.

Namun, bukan karena hukumnya muhrim maka mereka boleh berhubungan langsung dengan wanita.

Allah melaknat umatnya yang mengingkari takdir seperti yang dijelaskan oleh Syarh al Bukhari li Ibni Bathal IX/141.

Walaupun begitu, Allah juga tidak menyukai mereka yang berlaku jahat pada sesama manusia.

“Sesungguhnya Allah hanya menyayangi hamba-hamba-Nya yang panyayang.” (HR At-Thabrani)

Sebagai umat muslim, kita patut mencontoh rasa hormat yang diberikan Nabi Muhammad saw. yang memperlakukan Hit sebagai sebagai tamu.***

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Berbagai Sumber 99.co


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah