“Rabbì awzì’nìì an asykura nì’mataka latìì an’amta ‘alayya wa’alaa waalìdayya wa an a’mala shaalìhan tardaahu wa adkhìlnìì bìrahmatìka fìì’ìbaadìkash shaalìhììn,”
artinya: “Ya tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan untuk mengerjakan amal shaleh yang Engkau ridhoi, dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu kedalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh,” (QS An-Naml: 19).
Tidak semua manusia diberi hidayah untuk menjadi hamba Allah. Dalam hal ini, seseorang harus bersyukur sudah dibukakan pintu hati untuk menerima kebenaran ajaran agama Islam.
Cara untuk menetapkan iman di dalam hati adalah dengan banyak bersyukur.
2. Doa Memperoleh Kekayaan dari Jalan yang Baik
Saat nabi Sulaiman membaca doa ini, adalah bagian dari dakwahnya.
Ini dimaksudkan agar tidak ada yang bisa menandingi kekayaan dan kekuatannya saat itu, sehingga tidak ada manusia yang menyombongkan kekayaannya, seperti Ratu Bilqis.
“Rabbìghfìrlìì wahablìì mulkulla yanbaghìì lì’ahadììm mìn ba’dìì, ìnnaka antal wahhaabu,”
artinya: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pemberi,” (QS Shad: 35).
Dengan mengamalkannya doa nabi Sulaiman ini, seseorang dapat berharap agar dapat diberikan kekayaan dan keberkahan untuk menjalani kehidupan sebaik-baiknya.