Jasad Nabi Muhammad Masih Utuh, Berikut 5 Kisah Upaya Pencurian Jasad Nabi Muhammad Yang Digagalkan Allah

- 16 Agustus 2021, 22:05 WIB
Kisah pencurian jasad Nabi Muhammad
Kisah pencurian jasad Nabi Muhammad /youtube.com

KALBAR TERKINI - Nabi Muhammad wafat pada Senin, 12 Rabi’ul Awal tahun 11 H atau tanggal 8 Juni 632 M.

Semasa hidup hingga wafatnya, Nabi Muhammad telah memberikan perjuangan yang sangat besar untuk menyebarkan ajaran Islam.

Makam Nabi mendapat perhatian dan penjagaan yang ketat dari aparat keamanan Kerajaaan Arab Saudi.

Baca Juga: 6 Makanan Ini Disukai Nabi Muhammad SAW, Patut Dicoba Untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh, Nomor 6 Mudah Didapat

Dimanakah makam Nabi Muhammad?

Makam Muhammad adalah makam Nabi dan Rasul Islam Muhammad, di kompleks Masjid Nabawi, Saudi Arabia.

Sebelum diperluas, di situ terdapat makam Muhammad yang dulu dinamakan Masqurah. Setelah masjid ini diperluas, makam Muhammad masuk di dalam bangunan masjid dengan kubah berwarna hijau.

Siapakah yang berani melakukan kejahatan pada jasad Nabi Muhammad?

Dilansir kalbarterkini.com dari berbagai sumber, berikut nama dan kisah upaya pencurian jasad Nabi Muhammad:

1. Raja Daulah Fatimiyah
Seorang Raja Daulah Fatimiyah bernama Al-Hakim Biamrillah memerintahkan para penjahat agar mencuri jasad Nabi Muhammad SAW. R

Baca Juga: Kartunis Kurt Westergaard Tutup Usia, Ini Bencana Yang Dipicu Ulahnya Membuat Karikatur Nabi Muhammad SAW

Raja beragama Islam yang menyimpang dari ajaran-ajaran Allah tersebut mendapatkan usul agar mencuri jasad Nabi Muhammad SAW dari salah seorang Zindiq.

Seperti ditulis oleh Muhammad Ilyas Abdul Ghani dalam buku Sejarah Masjid Nabawi as Syarif, upaya pencurian jasad tersebut guna menarik perhatian mayarakat dan dunia kepadanya serta negerinya. Namun upayanya pun gagal, karena Allah SWT telah mengirimkan angin besar ke Madinah yang membuat bumi bergoncang pada malam rencana tersebut dijalankan.

2. Raja Al-Hakim II
Seperti dijelaskan dalam saluran Youtube Tafakkur Fiddin, pasukan Raja Al-Hakim II berusaha membuat terowongan dengan menggali tanah menuju ke makam Nabi Muhammad SAW untuk mencuri jasadnya, akan tetapi keajaiban lagi-lagi terjadi.

"Terdengar suara menyeru ditengah-tengah masyarakat Madinah 'Nabi kalian akan digali (kuburnya)'. Masyarakat pun kemudian melakukan penyelidikan dan mendapati utusan Al-Hakim Biamrillah tengah menggali terowongan di dekat Masjid Nabawi. Mereka kemudian dihukum dan dibunuh.

Baca Juga: Pemandangan dari Atas Ka'bah hingga Makam Nabi Muhammad dan Hijr Ismail, Klik Link Berikut Anda Akan Terpana

3.Penguasa Eropa tahun 1164 atau 557 H
Ditulis oleh sejarawan Ali Hafidz dalam kitab Fusul min Tarikhi Al-Madinah Al Munawarah.

Ketika itu, masa perang Salib membuat keadaan umat Islam melemah dan para penguasa Eropa sepakat untuk mencuri jasad Nabi Muhammad SAW.

Sebanyak dua orang utusan penguasa Eropa menyamar ketika musim Haji untuk mencuri jasad sang Nabi.

Sama seperti prajurit al-Hakim, mereka juga menggali lubang dari dalam kamar yang disewa menuju makam Rasulullah. Aksi itu pun kembali digagalkan.

Baca Juga: Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Perjalanan Agung Menerima Perintah Shalat

Pertolongan Allah SWT hadir melalui seorang hamba-Nya yang shaleh, yakni sultan penguasa Mesir dan Syurian yang bernama Sulatan Nuruddin Mahmud bin Zanki.

Mahmud bermimpi bertemu dengan Rasulullah. Dalam mimpi tersebut, ia juga ditunjukkan dua wajah orang Eropa tersebut. Lalu, Rasulullah berkata, “Wahai Mahmud, tolonglah aku dari dua orang ini.”

Singkat cerita, mimpi yang sama datang ketiga kalinya. Karena merasa ada yang janggal, keesekoan paginya, ia bercerita kepada para menterinya perihal mimpi tersebut.

Merasa ada yang tidak beres di Madinah, akhirnya sang sultan pun menuju ke Madinah dan membawa seribu pasukan serta harta yang dimilikinya.

Sesampainya di Madinah, ia langsung salat dan berziarah ke makam Rasulullah. Lalu, ia membagikan harta yang dimilikinya kepada penduduk dan peziarah yang berkumpul.

Baca Juga: Puasa Muharram 2021, Jadwal Puasa Sunnah Tasua Dan Asyura, Berikut Tata Cara Dan Lafal Niatnya

Hal ini dilakukan dengan harapan ia dapat bertemu dengan dua orang Eropa yang wajahnya ia kenali dalam mimpinya tersebut.

Sayangnya, upaya itu gagal. Ia tidak melihat dua orang asing tersebut. Sang sultan pun akhirnya bertanya, “Apakah ada yang belum mendapatkan hadiah?”

Salah satu penduduk di sana pun menjawab bahwa ada dua orang jamaah haji yang belum mendapatkannya.

Penduduk itu menceritakan bahwa dua orang asing itu saleh dan kaya. Sehingga, mereka dianggap tidak perlu mendapatkan hadiah atau sedekah.

Mendengar hal itu, Mahmud memerintahkan agar kedua orang itu menghadap dirinya. Ketika dilihat, ternyata dua orang tersebut mirip dengan yang ada di mimpinya.

Keduanya pun diinterogasi. Awalnya, mereka mengaku sebagai peziarah Muslim. Namun, jawabannya terdengar tidak yakin dan berbelit-belit.

Baca Juga: Bacaan Lengkap Dzikir Pagi dan Sore Hari, Yuk Simak Tata Caranya

Seiring waktu, akhirnya mereka pun mengaku sebagai tentara salib yang sedang melaksanakan tugas suci untuk mencuri jasad Rasulullah. Keduanya kemudian dihukum mati.

4. Sekelompok Perampok
Kalau sebelumnya pencurian terhadap jasad Rasulullah dibekali dengan rencana yang matang. Berbeda halnya dengan usaha keempat yang dilakukan oleh sejumlah perampok ini.

Saat itu sejumlah orang tersebut tengah mencuri dan merampok kalifah jamaah haji. Entah apa yang ada di pikirannya, tetapi kemudian mereka bertekad untuk menggali makam Rasulullah. Mereka pun terang-terangan mengatakan niatnya.

Ketika para perampok menuju ke Madinah dengan menggunakan kapal laut. Di situlah usahanya menjadi gagal.

Baca Juga: Bacaan Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun yang Dibaca Rasulullah

Allah mengirimkan pertolongan melalui kapal yang disiapkan dari Mesir al-Iskandariyah yang membuntuti para perampot tersebut. Kemudian, mereka pun menangkap serta memenjarakan sejumlah orang itu.

5. 40 Orang Menggali Makam Abu Bakar dan Umar bin Khattab
Terakhir, sebanyak 40 orang berniat untuk menggali makam Abu Bakar Ash-Shidiq dan Umar bin Khattab yang dimakamkan bersebalahan dengan Rasulullah.

Usaha tersebut mereka lakukan pada pertengahan abad ke-7 Hijriah.

Puluhan orang tersebut berencana untuk menggali tanah di tengah malam. Tetapi, niat buruk itu pun kembali digagalkan Allah SWT melalui bumi yang terbelah menjadi dua. Alhasil, 40 orang itu terkubur di dalam bumi.

Apakah jasad Nabi Muhammad masih utuh?

Dari tanggal wafatnya hingga sekarang, maka kurang lebih Nabi Muhammad telah meninggal 1.389 tahun yang lalu.

Baca Juga: Sejarah Tahun Baru Islam, Asal Mula Penetapan hingga Cara Memperingati di Tengah Pandemi Covid 19

Sudah ribuan tahun dimakamkan, apakah jasad Nabi Muhammad masih utuh sampai sekarang?

Mengenai pertanyaan tersebut, Ustadz Abdul Somad memberikan jawabannya dalam salah satu ceramahnya.

Meskipun makam Rasulullah SAW tidak pernah dibongkar, Ustadz Abdul Somad yakin dan bisa memastikan bahwa jasad Nabi Muhammad masih utuh hingga sekarang.

Hal tersebut berdasarkan hadits yang diriwayatkan Abu Daud dan An-Nasai yang menyatakan bahwa Allah SWT mengharamkan tanah memakan jasad para Nabi.

"Innallaaha harramal ardha ajsaadal anbiyaa', Allah mengharamkan tanah memakan jasad para Nabi," ucap Ustadz Abdul Somad membacakan hadits Nabi, dikutip PORTAL JEMBER dari unggahan kanal YouTube ZAID MALONGA pada 11 Oktober 2020.

Baca Juga: Bacaan Surah Al-Kahfi 1-10 Latin dan Artinya

Sehingga sudah bisa dipastikan bahwa para Nabi termasuk Nabi Muhammad jasadnya hingga kini masih utuh meskipun sudah ribuan tahun atau lebih dimakamkan.

Selain itu, Ustadz Abdul Somad juga menambahi penyebab jasad tetap utuh meskipun telah lama dimakamkan dari sisi medis.***

Editor: Maya Atika

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah