Khutbah Jumat Akhir Ramadhan : Ini yang Akan Buat Kita Merenung dan Berfikir

29 April 2022, 11:09 WIB
Ilustrasi khutbah jumat Ramadan /Pexels/

KALBAR TERKINI – Tidak terasa Ramadhan sudah akan berakhir.

Sudah banyak yang kita lalui dan kita lewati, apalagi Jumat ini adalah jumat terakhir Ramadhan.

Dan sudah menjadi kewajiban sholat Jumat bagi laki-laki Muslim menunaikannya.

Namun apa saja kira- kira pesan terakhir Ramadhan saat ini yang bisa kite raih? Berikut kutipan Khutbah Jumat yang dapat membuat kita berfikir dan merenung, apakah kita sudah meraih tujuan Ramadhan.

Baca Juga: BERIKUT Amalan Saat Mudik Agar Perjalanannya Berkah dan Dapat Pahala

MERAIH TUJUAN RAMADHAN YAITU KETAKWAAN TOTAL 

KHUTBAH PERTAMA

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا

مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ,

أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا.

 وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا.

 اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا،

 أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

قَالَ اللهُ تَعَالَى :

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ  

 (QS Al-Baqarah [2]: 183).

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, Tuhan semesta alam, yang karunianya sangat berlimpah.

Shalawat dan salam semoga senantiasa dicurahkan oleh Allah kepada junjungan alam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman.

Baca Juga: Berbagai Macam Sunnah Jelang Shalat Idul Fitri yang Harus Diketahui, yang Terakhir Sering Terlewatkan

Marilah kita senantiasa terus berusaha untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala, dengan melaksanakan seluruh perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Mudah-mudahan kita menjadi hamba-Nya yang mendapatkan derajat ketakwaan di sisi-Nya.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Ramadhan beberapa hari lagi akan meninggalkan kita.

Sudah sepatutnya kita bersedih. Karena, segala keistimewaan bulan Ramadhan tidak ada lagi.

Amal kebaikan yang dilipatgandakan hilang, setan-setan kembali berkeliaran untuk menggoda manusia.

Pintu-pintu neraka kembali dibuka.

Oleh karena itu, mumpung Ramadhan masih ada, mari berlomba beramal shalih dan mendekat kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan taat kepada-Nya.

 Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Mari kita renungkan dan muhasabah diri, apakah Ramadhan ini telah mengubah sikap kita kepada syariah Allah? Menjadi lebih  takwa?

Ataukah kita bersiap-siap kembali menjadi pribadi yang sama layaknya sebelum Ramadhan?

 Bila kita menjadi pribadi yang lebih taat, lebih bertakwa, itu berarti Ramadhan kita berhasil sesuai dengan tujuan Ramadhan.

Karena tujuan Ramadhan adalah ketakwaan, yakni ketaatan total kepada Allah. Momentum Idul Fitri nanti adalah momentum kelahiran manusia baru. Manusia beriman, yang lebih taat dari sebelumnya.

 Sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam QS. Al-Baqarah 183:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ  

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”

 Kata taqwa berasal dari kata waqâ, yang berarti melindungi. Yaitu, untuk melindungi diri dari murka dan azab Allah subhanahu wa ta’ala.

Caranya dengan menjalankan perintah Allah subhanahu wa ta’ala dan menjauhi segala larangan-Nya. Itulah pengertian taqwa.

 Ketakwaan inilah yang menentukan derajat kita di sisi Allah.

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu (TQS al-Hujurat [49]: 13).

 Karena ketakwaan ini yang akan kita bawa mati. Akan tetapi mengapa masih banyak orang yang enggan bertakwa?

Terus – menerus berkubang dalam kemaksiatan. Ingkar terhadap syariat-Nya. Memusuhi orang-orang yang mendakwahkan Islam.

Menentang hukum-hukum Allah. Meletakkan ayat kitab suci di bawah ayat konstitusi.

Menganggap hukum manusia lebih baik dari hukum-hukum Allah.  Dan menganggap Allah dan Rasul-Nya seperti tidak ada. Itu semua jelas bukan karakter orang yang bertakwa.

 Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Usai Ramadhan adalah saat yang tepat bagi kita untuk bangkit. Pandemi hampir dua tahun lamanya, telah menempa kita sadar akan posisi kita sebagai hamba.

Yang mesti, harus, dan tak ada pilihan lain, kecuali taat kepada Allah dan Rasul-Nya.

Kesadaran spiritual inilah yang seharusnya membangkitkan energi penghambaan dan ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Energi untuk makin meningkatkan ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala dalam arti ketundukan dan kepatuhan menjalankan dan menerapkan hukum-hukum dan syariah-Nya secara total di muka bumi. 

 Ketaatan total juga sudah diperintahkan Allah di dalam firman-Nya :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

 “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (TQS Al-Baqarah [2] : 208)

 Apabila ketaatan dan ketakwaan secara total itu terwujud, maka niscaya Allah akan datangkan keberkahan dari langi dan bumi, Allah SWT berfirman :

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Andai penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan membukakan untuk mereka keberkahan dari langit dan bumi.

Akan tetapi, mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) sehingga Kami menyiksa mereka sebagai akibat dari apa yang mereka perbuat (TQS al-A’raf [7]: 96).

 Akhirnya, mari raih ketaatan kita kepada Allah. Raih tujuan Ramadhan. Dan terutama mari kita terapak ketaatan dan ketakwaan secara total saat ini.

Bisa jadi ini merupakan Ramadhan kita yang terakhir, bisa jadi tahun depan kita tidak bertemu lagi dengan bulan Ramadhan, lantas apa yang mau kita bawa di hadapan Allah SWT? []

 بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

 KHUTBAH II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

 اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

 عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Demikian khutbah jumat akhir Ramadhan tahun ini, semoga kita dapat merenungkannya dan memikirkannya sehingg kita dapat meraih tujuan Ramadhan kali ini. ***

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Khutbah Jumat

Tags

Terkini

Terpopuler