Bolehkah Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan? Ini Dia Hukum dan Sejarah yang Perlu Diketahui

21 Maret 2022, 22:53 WIB
Perhatikan anjuran, adab, perilaku, hukum dan lainnya sebelum melakukan ziarah kubur, tentunya sesuai apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW. /Tangkapan layar screenshoot./@Git 07


KALBAR TERKINI – Diantara cukup banyaknya tradisi menjelang Ramadhan atau akhir dari bulan Sya’ban salah satunya yakni ziarah kubur.

Hai ini dilakukan bagi sebagian orang menjadi kewajiban, karena jika tidak terlebih dahulu berziarah maka akan kurang melangkahkan kaki di awal bulan Ramadhan.

Umat terdahulu yang masih hidup di zaman Nabi Muhammad SAW, beliau pernah melarang umat islam untuk melakukan ziarah kubur.

Ini juga mengingat di zaman terdahulu iman masih cukup lemah, di tambah kondisi sosiologis masyarakat Arab yang pola pikirannya masih mendominasi dengan kepercayaan dengan sesembahan, dewa hingga kemusyrikan.

Baca Juga: Bacaan Doa Ketika Turun Hujan Beserta Amalan yang Dapat Dilakukan Agar Menerima Keberkahan

Sebagai contoh salah satu kejadian di era saat ini, beberapa orang masih berdatangan ke kuburan seperti kerajaan atau orang memiliki sejarah cerita punya ilmu tinggi terdahulu, meminta sesuatu kemakmuran maupun kekayaan bahkan jodoh.

Hal inilah yang ditakuti oleh Rasulullah SAW, ditambah takutnya terjadi kesalahpahaman dalam berperilaku maupun berdoa di dalam kuburan.

Akan tetapi Rasulullah SAW juga tidak melarang bagi umat islam untuk mengunjungi kuburan, berikut keterangan Rasulullah SAW dalam Sunan Turmudzi no 973:

حديث بريدة قال : قال رسول الله صلى الله علية وسلم :"قد كنت نهيتكم عن زيارة القبور فقد أذن لمحمد في زيارة قبر أمه فزورها فإنها تذكر الآخرة"رواة الترمذي (3/370)

Hadits dari Buraidah ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda “Saya pernah melarang berziarah kubur. Tapi sekarang Muhammad telah diberi izin untuk berziarah ke makam ibunya. Maka sekarang berziarahlah..! karena hal itu dapat mengingatkan kamu kepada akhirat.

Baca Juga: Kalender Hijriah Islam April 2022: Lengkap Tanggal Masehi, Syakban, Jadwal dan Hari Penting di Puasa Ramadhan

Demikianlah sebenarnya hukum dasar dibolehkannya ziarah kubur dengan illat (alasan) ‘tazdkiratul akhirah’ yaitu mengingatkan kita kepada akhirat.

Oleh karena itu dibenarkan berziarah ke makam orang tua dan juga ke makam orang shalih dan para wali. Selama ziarah itu dapat mengingatkan kita kepada akhirat.

Begitu pula ziarah ke makam para wali dan orang shaleh merupakan sebuah kebaikan yang dianjurkan, sebagaimana pendapat Ibnu Hajar al-Haytami dalam kitab ‘al-Fatawa al-Fiqhiyah al-Kubra’.

Salah satu dari sekian banyaknya keterangan inilah sebagian orang (umat islam) untuk mengetahui sejarah atau hukum sebelum melakukan kunjungan ke kuburan.

Baca Juga: Catat Amalan Sunnah Hari Jumat, Perbanyaklah Shalawat dan Membaca Surat Al-Kahfi

وسئل رضي الله عنه عن زيارة قبور الأولياء فى زمن معين مع الرحلة اليها هل يجوز مع أنه يجتمع عند تلك القبور مفاسد كاختلاط النساء بالرجال وإسراج السرج الكثيرة وغير ذلك فأجاب بقوله زيارة قبور الأولياء قربة مستحبة وكذا الرحلة اليها.

Beliau ditanya tentang berziarah ke makam para wali pada waktu tertentu dengn melakukan perjalanan khusus ke makam mereka.

Beliau menjawab, berziarah ke makam para wali adalah ibadah yang disunnahkan. Demikian pula perjalanan ke makam mereka.

Adapun mengenai hikmah ziarah kubur Syaikh Nawawi al-Bantani telah menuliskannya dalam Nihayatuz Zain demikian keterangannya “disunnahkan untuk berziarah kubur, barang siapa yang menziarahi makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari jum’at, maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan dia dicatat sebagai anak yang taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya”.

Bahkan dalam keteragan selanjutnya masih dalam kitab Nihayatuz Zain diterangkan “barang siapa menziarahi kubur kedua orang tuanya setiap hari jum’at pahalanya seperti ibadah haji”.

Baca Juga: Manfaat dan Keutamaan Puasa Sunnah Ayyamul Bidh Bagi Tubuh Manusia

Apa yang dikatakan Syaikh Nawawi dalam Nihayuatuz Zain juga terdapat dalam beberapa kitab lain, bahkan lengkap dengan urutan perawinya. Seperti yang terdapat dalam al-Mu’jam al-Kabir lit Tabhrani juz 19.

حدثنا محمد بن أحمد أبو النعمان بن شبل البصري, حدثنا أبى, حدثنا عم أبى محمد بن النعمان عن يحي بن العلاء البجلي عن عبد الكريم أبى أمية عن مجاهد عن أبى هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم "من زار قبر أبويه أو احدهما فى كل جمعة غفر له وكتب برا

Rasulullah saw bersabda “barang siapa berziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari jum’at maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan dia dicatat sebagai anak yang ta’at dan berbakti kepada kedua orang tuanya.

Adapun mengenai pahala haji yang disediakan oleh Allah swt kepada mereka yang menziarahi kubur orang tuanya terdapat dalam kitab Al-maudhu’at berdasar pada hadits Ibn Umar ra

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Daud, Berikut Tata Cara dan Keutamaannya Yang Perlu Diketahui

. أنبأنا إسماعيل بن أحمد أنبأنا حمزة أنبأنا أبو أحمد بن عدى حدثنا أحمد بن حفص السعدى حدثنا إبراهيم بن موسى حدثنا خاقان السعدى حدثنا أبو مقاتل السمرقندى عن عبيد الله عن نافع عن ابن عمر قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم " من زار قبر أبيه أو أمه أو عمته أو خالته أو أحد من قراباته كانت له حجة مبرورة, ومن كان زائرا لهم حتى يموت زارت الملائكة قبره

Rasulullah saw bersabda “Barang siapa berziarah ke makam bapak atau ibunya, paman atau bibinya, atau berziarah ke salah satu makam keluarganya, maka pahalanya adalah sebesar haji mabrur.

Dan barang siapa yang istiqamah berziarah kubur sampai datang ajalnya maka para malaikat akan selalu menziarahi kuburannya”.

Akan tetapi tidak demikian hukum ziarah kubur bagi seorang muslimah. Mengingat lemahnya perasaan kaum hawa, maka menziarahi kubur keluarga hukumnya adalah makruh.

Baca Juga: Bacaan Surat Yasin dan Latin Lengkap 1-83 Ayat

Karena kelemahan itu akan mempermudah perempuan resah, gelisah, susah hingga menangis di kuburan. Itulah yang dikhawatirkan dan dilarang dalam Islam.

Seperti yang termaktub dalam kitab I’anatut Thalibin. Sedangkan ziarah seorang muslimah ke makam Rasulullah, para wali dan orang-orang shaleh adalah sunnah.

(قوله فتكره) أي الزيارة لأنها مظنة لطلب بكائهن ورفع أصواتهن لما فيهن من رقة القلب وكثرة الجزع

“Dimakruhkan bagi wanita berziarah kubur karena hal tersebut cenderung membantu pada kondisi yang melemahkan hati dan jiwa”.

Baca Juga: Bacaan Akhir Tahun 2021 dan Awal Tahun 2022 Dalam Islam

Jadi dapat diambil kesimpulan untuk berziarah tidaklah di larang dalam anjuran Islam bahkan itu di wajibkan jika mengingatkan kita pada kematian maupun akhirat, selagi tidak melalukan tindakan tercela (seperti meminta pertolongan perlindungan, kekayaan, kemakmuran hingga jodoh dan lain-lainnya).

Sedangkan bagi wanita juga tidak di larang, akan tetapi sebaiknya kuatkan mental dan dalam keadaan suci (dalam artian tidak kondisi najis atau datang kesana menangis maupun lainnya berkaitan dengan emosional pribadi).***

Editor: Syaifullah

Sumber: Islam nu.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler