Mutiara Ilmu Ramadhan 24 April 2021, Hindari 5 Perbuatan yang Bisa Menghapus Pahala Puasa

24 April 2021, 09:13 WIB
Doa menjadi salah satu kekuatan umat Islam, terutama saat menjalani Puas Ramadhan 1442 H. /KALBAR TERKINI/MULYANTO ELSA

KALBAR TERKINI - Ibadah Puasa Ramadhan, adalah sikap dan perilaku umat yang benar-benar sempurna.

Inti dari Puasa Ramadhan adalah menjaga sikap dan perilaku dari hal-hal yang membatalkan puasa itu sendiri.

Sehingga, secara keseluruhan, bagi yang berpuasa, harus benar-benar bisa menjaga diri dari batalnya puasa, termasuk hal-hal yang bisa merusak bahkan membatalkan pahala puasa.

Baca Juga: Mutiara Ilmu Ramadhan 23 April 2021, Puasa Perekat Keluarga dan Rumah Tangga

Baca Juga: Mutiara Ilmu Ramadhan 22 April 2021, Ini Syarat Diterimanya Ibadah Bulan Ramadhan

Baca Juga: Keutamaan Hari ke-12 Ramadhan, Allah SWT Jadikan Keburukan Orang Berpuasa Jadi Kebaikan

Sesuai Sabda Rasulullah SAW:

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الْجُوعُ وَالْعَطَشُ

“Betapa banyak orang berpuasa yang hanya memetik lapar dan dahaga.” (HR. Ibnu Majah)

Oleh karenanya, seorang muslim wajib mengetahui dan berupaya selama berpuasa untuk tidak melaksanakan hal-hal yang bisa membatalkan pahala puasa.

Rasulullah SAW Bersabda :

خَمْسَةُ اَشْيَاءَ تُحْبِطُ الصَّوَمَ : اَلْكَذِبُ، وَالغِيْبَةُ، والنَّمِيْمَةُ، وَالْيَمِيْنُ الْغَمُوْسُ، وَالنَّظَرُ بِشَهْوَةٍ

"Lima perkara yang bisa menghapus pahala orang yang berpuasa, yaitu dusta, ghibah, adu domba, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu”. (HR.Ibn Majah)

Dari hadits ini, kita bisa mengetahui bahwa ada 5 perkara yang bisa membatalkan pahala puasa yaitu di antaranya:

Baca Juga: Keutamaan Hari ke-11 Ramadhan, Mendapat Pahala Layaknya 4 Kali Berhaji Bersama Nabi

Baca Juga: Keutamaan Hari ke-10 Ramadhan, Bulan, Bintang dan Semua Mahluk Memintakan Ampunan

Pertama, Berbohong atau Berdusta

Yakni menyampaikan informasi yang tidak berdasarkan fakta sesungguhnya, baik dari ucapan ataupun tulisan.

Seringkali seseorang mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan nya, atau bahkan menyampaikan suatu berita Hoax di berbagai media baik melalui FB, IG Whats Up atau media yang lain nya. Jika hal ini dilakukan maka tentu bisa membatalkan pahala puasanya.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah menekankan, “ siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta (tetapi justru) mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan (saat puasa)’ (HR. Bukhari)

Kedua, Ghibah atau Menggunjing

Yakni perbuatan yang membicarakan keburukan orang lain. Rasulullah menegaskan, ghibah ini adalah "kau ceritakan hal tentang saudaramu, yang jika ia mendengar, maka ia tidak rela". Maka Allah SWT telah mengharamkan perbuiatan ghibah, sebagaima dalam Firman nya :

وَلَا يَغۡتَبْ بَّعۡضُكُمۡ بَعۡضًا‌ ؕ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمۡ اَنۡ يَّاۡكُلَ لَحۡمَ اَخِيۡهِ مَيۡتًا فَكَرِهۡتُمُوۡهُ‌ ؕ وَاتَّقُوا اللّٰهَ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيۡمٌ

“Dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat, Maha Penyayang”. (Q.S Al Hujurat : 12)

Baca Juga: Keutamaan Hari ke-9 Ramadhan, Allah SWT Berikan Kebaikan Layaknya 1.000 Ulama

Baca Juga: Keutamaan Hari ke-8 Ramadhan, Allah Berikan Pahala 60.000 Orang Zuhud

Ketiga, Mengadu DombaYakni menciptakan permusuhan atau pertikaian dua pihak yang awalnya rukun. Tindakan ini biasanya merupakan tindak lanjut dari gunjingan atau fitnahan seseorang.

Apapun motifnya baik hanya karena iseng atau memang mengambil keuntungan semata hukumnya haram, dan jika dilakukan pada saat berpuasa maka akan membatalkan pahala puasanya.

Keempat, Bersumpah Palsu

Yakni bersumpah karena ingin menutupi suatu kebohongan, dengan maksud seolah-olah perkataan nya benar-benar bisa dipercaya orang lain, maka hal ini haram hukumnya karena akan menimbulkan kezaliman, dan merugikan orang lain.

Baca Juga: Keutamaan Hari ke-7 Ramadhan, Hadiah Pahala Seribu Syuhada dan Surga Na'im

Baca Juga: Keutamaan Hari ke-7 Ramadhan, Hadiah Pahala Seribu Syuhada dan Surga Na'im

Kelima, Memandang dengan syahwat

Yang dimaksud syahwat di sini  adalah adanya suatu dorongan dalam hati untuk memandang.

Oleh karenanya, akan disayangkan jika seseorang dalam situasi berpuasa, terus-menerus memandang sesuatu yang bisa membangkitkan syahwatnya, sehingga bisa berdampak hilangnya pahala puasa.***

Editor: Ponti Ana Banjaria

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler