KALBAR TERKINI - Sebuah perusahaan Belanda memperkenalkan peti mati berbentuk kepompong berisi jamur hidup.
Tujuannya, supaya jenazah cepat terurai dalam tempo enam minggu secara alami lewat jamur hidup itu.
Dengan demikian maka nutrisi dari jenazah dapat menyuburkan tanah sekitarnya.
Baca Juga: Mengenal Duckduckgo Sebagai Mesin Pencari Selain Google Yang Aman dan Tak Terbatas
Dengan produk itu maka manusia yang telah wafat diyakini menjelma menjadi organisme yang hidup dan membantu semua kehidupan di sekitarnya.
Produk Loop Biotech ini bisa menjadi peti mati alternatif, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Sun, Kamis, 28 Juli 2022, mengutip laporan media Treehugger.
Selain itu, menurut pendiri Loop, Bob Hendrikx yang juga seorang biodesigner dan arsitek, peti mati dari kayu rata-rata membutuhkan waktu 20 tahun untuk mulai hancur.
Sekain itu, di AS saja, lebih dari empat juta galon cairan pembalseman yang mengandung bahan beracun, digunakan setiap tahun untuk penguburan.
Dilansir CNN, kremasi pun dapat melepaskan banyak karbon bahkan merkuri ke atmosfer.