Ngeri, Burkholderia Pseudomallei Ditemukan di AS: Bakteri Pemicu Infeksi Mematikan!

- 31 Juli 2022, 17:45 WIB
Bakteri Thiomargarita magnifica.*
Bakteri Thiomargarita magnifica.* /Lawrence Berkeley National Labor/

Sekitar 10 persen dari penderita melioidosis mengalami gejala yang berlangsung lebih dari dua bulan yang disebut melioidosis kronis.

Manusia dijangkiti B pseudomallei melalui kontak dengan udara yang tercemar. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui luka, tarikan napas, atau penetrasi.

Penularan dari manusia ke manusia atau dari hewan ke manusia, sangat jarang terjadi.Infeksi ini masih ada di Asia Tenggara, khususnya di timur laut Thailand, dan Australia Utara.

Tanda dan gejala melioidosis menyerupai tuberkulosis (TBC), dan sering terjadi kesalahan diagnosis.

Diagnosis biasanya dikonfirmasi oleh pertumbuhan B pseudomallei dari darah atau cairan tubuh orang yang dijangkiti lainnya.

Mereka yang menderita melioidosis pertama-tama diobati dengan antibiotik intravena 'fase intensif' (paling sering seftazidima) diikuti dengan pengobatan kotrimoksazol selama beberapa bulan.

Bahkan jika dirawat dengan cermat, sekitar 10 persen penderita melioidosis meninggal. Jika tidak ditangani dengan cermat, tingkat kematian bisa melonjak hingga 40 persen.

Upaya pencegahan B melioidosis, antara lain, memakai alat pelindung diri saat menangani udara yang terkontaminasi.

Juga hindari kontak langsung dengan tanah, udara, atau hujan lebat.

Antibiotik kotrimoksazol hanya digunakan sebagai pencegahan untuk individu yang berisiko tinggi terkena melioidosis setelah terpapar bakteri.

Halaman:

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: Live Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah