Rusia Kurangi Migasnya, Eropa kian Terancam Mati Kelaparan dan Kedinginan!

- 31 Juli 2022, 16:33 WIB
Uni Eropa menyiapkan dana 500 juta euro (Rp7,6 triliun) untuk memasok senjata ke Ukraina guna melawan invasi Rusia.
Uni Eropa menyiapkan dana 500 juta euro (Rp7,6 triliun) untuk memasok senjata ke Ukraina guna melawan invasi Rusia. /REUTERS/Yves Herman.



KALBAR TERKINI - Pengurangan pasokan minyak dan gas (migas) alam Rusia dari pipa Nordstream dan juga minyak ke negara-negara Uni Eropa (UE) menjadikan kian melonjaknya inflasi di Benua Biru.

Melonjak ke rekor paling tinggi terhitung sejak Juli 2022, inflasi dahsyat ini memicu lonjakan kenaikan harga yang terjadi secara merata untuk semua kebutuhan terutama makanan.

Dilansir Kalbar-Terkini dari stasiun televisi berita Prancis, Euro News, Jumat, 29 Juli 2022, inflasi di zona Euro ini terus melonjak ke rekor tertinggi, mencapai 8,9 persen pada Juli 2022.

Baca Juga: Moskow Targetkan Kuasai Ukraina Timur Demi Bebaskan Warga Keturunan Rusia!

Angka ini naik dari 8,6 persen pada Juni 2022, 8,1 persen pada Mei 2022, dan 7,4 persen pada April 2022.

Orang Eropa juga menjerit akibatmelonjaknya harga energi dan pangan, yang sebagian didorong oleh perang Rusia di Ukraina sejak 24 Februari 2022.

Perkiraan awal, yang diterbitkan pada 29 Juli 2022 oleh Eurostat, kantor statistik UE, inflasi tersebut adalah yang tertinggi sejak pencatatan untuk zona Euro yang dimulai pada 1997.

Tingkat inflasi tahunan paling curam dalam perkiraan ini, sekali lagi untuk harga energi, sebesar 39,7 persen, turun dari 42 persen pada Juni 2022.

Baca Juga: Eropa Terancam Kelaparan, Panik Hadapi Musim Dingin: Rusia Gunakan 'Senjata Pamungkas'

Itu diikuti oleh makanan, alkohol dan tembakau (9,8 persen, dibandingkan dengan 8,9 persen pada Juni 2022), serta barang industri non-energi (4,5 persen, dibandingkan dengan 4,3 persen pada Juni 2022).

Halaman:

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: Euro News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x