Sejarah 18 Agustus: UUD 1945 Disahkan, Soekarno Hatta Jadi Presiden dan Wakil Presiden Pertama Indonesia

- 17 Agustus 2022, 10:41 WIB
Foto Suasana Pembacaan Proklamasi Kemerdekaan oleh Bung Karno. Ternyata mesin tik yang dipakai untuk mengetik naskah proklamasi adalah peninggalan Nazi.
Foto Suasana Pembacaan Proklamasi Kemerdekaan oleh Bung Karno. Ternyata mesin tik yang dipakai untuk mengetik naskah proklamasi adalah peninggalan Nazi. /IG: Sejarahbangsa/

KALBAR TERKINI – Setelah memasuki hari lahirnya kemerdekaan Republik Indonesia dan tercetusnya teks proklamasi sebagai tanda negara merdeka pada 17 Agustus 1945.

Kini tepat pada 18 Agustus 1945 memasuki babak baru bagi Indonesia dari bebeasnya penjajah, terpilih pemimpin secara resmi, peraturan dan masih banyak lagi.

Bukan hanya itu saja, pada 18 Agustus juga merupakan momen dan peristiwa yang banyak terjadi di Indonesia, baik itu kecil maupun yang besar.

Baca Juga: Link Download Twibbon Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus Gratis, Cocok Untuk Dibagikan WA, IG dan FB

Berikut dilansir kalbarterkini.com dari berbagai sumber, mengenai sejarah yang ada di Indonesia pada 18 Agustus yang perlu untuk diketahui.

1. Hasil Sidang PPKI sehari setelah Kemerdekaan Tahun 1945

Pertemuan rahasia antara Soekarno, Hatta dan Radjiman ke Dalat (Vietnam) dan bertemu Marsekal Terauchi.

Pertemuan itu dirancang sebagai usaha terakhir Jepang mendapatkan dukungan dari Indonesia, apalagi pasca pengeboman atom Kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945.

Baca Juga: Full Spoiler One Piece Chapter 1057 Subtitle Bahasa Indonesia, Klik Link Disini

Awalnya, para anggota PPKI bersepakat untuk menyelenggarakan sidang pertama pada 16 Agustus 1945.

Keputusan tersebut diambil menyambung penetapan nama-nama anggota PPKI yang merupakan representasi perwakilan dari seluruh wilayah Nusantara.

Namun, manuver golongan muda akhirnya membuat sidang akan dilaksanakan pasca Proklamasi Kemerdekaan.

Rapat PPKI tanggal 18 Agustus 1945 bertempat di Gedung Pancasila.

Baca Juga: 15 Ucapan Selamat 17 Agustus Memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ke 77, Cocok Postingan di Media Sosial

Pada masa pendudukan Jepang, gedung ini bernama Gedung Tyuuoo Sangi-in.

Hari itu, rapat membahas perubahan UUD 1945, karena anggota PPKI dari wilayah Indonesia Timur merasa keberatan dengan beberapa pasal yang kalimatnya cenderung Islamsentris.

Sebelum disahkan, para anggota PPKI didesak untuk membahas kembali kalimat yang termaktub dalam Pasal 6 Ayat 1 tentang calon Presiden dan Wakil Presiden beragama Islam.

Dilanjutkan dengan revisi Pasal 29 Ayat 1 tentang agama yang sebelumnya berbunyi, “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya.”

Baca Juga: Preview Black Clover Chapter 334: Lily Menjadi Iblis, Pertarungan Asta dan Lucius Berlanjut

Sebelumnya juga, mengatasi permasalahan tersebut, Hatta sempat membujuk Ki Bagoes Hadikoesoemo (pemimpin Muhammadiyah) agar bersedia menerima perubahan tersebut.

Nyatanya, para pemimpin Islam yang hadir dalam sidang PPKI saat itu bersedia, semata demi masa depan dan persatuan bangsa.

Demi persatuan dan kesatuan nasional, agar bangsa Indonesia tidak terpecah, para tokoh pendiri negara yang bermusyawarah sepakat untuk menghilangkan bagian kalimat tersebut dan menggantikannya dengan rumusan ”Ketuhanan Yang Maha Esa.”

Menurut risalah rapat, sidang yang dilanjutkan hingga jelang sore itu bisa dengan segera menunjuk Sukarno dan Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden berkat aksi gerak cepat Oto Iskandardinata.

Baca Juga: 7 Ide Lomba Kreatif Secara Online dan Kekinian Dalam Rangka Ikut Memeriahkan 17 Agustus

“Berhubung dengan keadaan waktu saya harap supaya pemilihan Presiden dan Wakil Presiden diselenggarakan dengan aklamasi dan saya majukan sebagai calon, yaitu Bung Karno sendiri.

Dan saya usulkan Bung Hatta menjadi Wakil Kepala Negara Indonesia,” kata Oto disambut tepuk tangan 25 peserta sidang, dilanjutkan suara pekik kemerdekaan dan lagu Indonesia Raya.

Sidang hari itu pun akhirnya terlaksana dengan lancar dan menghasilkan keputusan :

1. Mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Undang-Undang Dasar 1945.

Baca Juga: Penampilan Pertama Denji di Chainsaw Man Part 2 Membuat Penggemar Terkejut

2. Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil presiden.

3. Membentuk sebuah Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) untuk membantu presiden.

2. Pemadaman serentak terjadi di Pulau Jawa, memberi dampak pada lebih dari 100 juta orang Tahun 2005

Pemadam serentak ini terjadi karena ada beberapa faktor:

Baca Juga: Nonton Film 12 Cerita Glen Anggara (2022) Full Movie Kualitas HD, Tak Hanya Rebahin, Indoxx1 dan Telegram

Putusnya aliran listrik disebabkan oleh gangguan pada jalur transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV, di Jawa Tengah, yang mengakibatkan kegagalan pasok energi dari timur ke barat Jawa, termasuk Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. (kata Sripeni dan Fabby, pengamat listrik)

Pejabat PLN, I Made Suprateka, mengatakan melalui keterangan tertulis bahwa bahwa Gas Turbin 1 sampai dengan 6 di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya mengalami gangguan atau trip, sementara Gas Turbin 7 di fasilitas tersebut dalam posisi mati.

Pembangkit Listrik Tenaga Gas Turbin Cilegon juga mengalami gangguan. PLN mengatakan tengah menyelidiki penyebab gangguan tersebut dengan melibatkan lembaga independen. Proses investigasi akan berlangsung selama tiga bulan.

Baca Juga: Teori Pengabdi Setan: Ian Adalah John Evans Dalam Film Modus Anomali, Benarkah?

Pada tahun 2005 pemadaman listrik ini paling terburuk dalam sejarahnya, karena beberapa terkena dampak akibat ini seperti gangguan pada sejumlah layanan publik di Ibu Kota dan sekitarnya, khususnya transportasi.

Ada juga, menurut Direktur Utama PT. Kereta Commuter Indonesia (KCI), Wiwik Widayanti mengatakan bahwa ada 240 perjalanan KRL commuter line yang dibatalkan sejak hari Minggu siang.

Media Sosia penuh akan curhatan dan postingan mengenai penumpang yang banyak terlantar di berbagai daerah.

Baca Juga: Tokyo Revengers Live Action Season 2 Diumumkan, Berikut Tanggal Rilis dan Plot Terbaru Berikutnya

3. Pembukaan Pesta Olahraga Asia 2018 di Indonesia

Ajang olahraga wilayah Asia yang diselenggarakan dari 18 Agustus sampai 2 September 2018 di Indonesia, tepatnya di kota Jakarta dan Palembang.

Pertama kalinya, Pesta Olahraga Asia diselenggarakan secara bersamaan di dua kota yaitu ibu kota Indonesia Jakarta (yang menjadi tuan rumah Pesta Olahraga Asia untuk pertama kalinya pada tahun 1962) dan Palembang, ibu kota dari provinsi Sumatra Selatan.

Baca Juga: Mengenal Charli D’Amelio Sebagai TikToker Muda Miliki Pendapatan Miliaran, Segudang Bisnis dan YouTuber Sukses

Acara diadakan di sekitar dua kota tersebut, termasuk lokasi di Bandung dan beberapa tempat di provinsi Jawa Barat dan Banten.

Upacara pembukaan dan penutupan Pesta Olahraga Asia 2018 diadakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

eSports dan polo kano pertama kalinya disertakan sebagai olahraga eksibisi.***

Editor: Syaifullah

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah