Kumpulan Puisi Tentang Penghianatan G30S PKI yang Begitu Memilukan

- 1 Oktober 2021, 16:32 WIB
Monumen Pancasila yang didirikan untuk mengenang pahlawan revolusi yang menjadi korban G30S PKI dan 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Monumen Pancasila yang didirikan untuk mengenang pahlawan revolusi yang menjadi korban G30S PKI dan 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. /Tangkapan layar kemdikbud.go.id

KALBAR TERKINI - Kumpulan Puisi Tentang Penghianatan G30S PKI yang Begitu Memilukan.

Sejarah G30S PKI yang memiliki latar belakang atas pemberontakan PKI terhadap Para petinggi perwira militer angkatan darat kala itu.

Tahukan anda PKI sendiri merupakan salah satu partai tertua dan terbesar di Indonesia masa itu.

Baca Juga: Lirik Lagu Genjer-Genjer dan Terjemahannya, Dulu Dilarang karena Dianggap Lagu PKI

Partai ini mengakomodir kalangan intelektual,buruh, hingga petani,serta pada pemilu tahun 1955,PKI berhasil meraih 16,4 persen suara dan menempati posisi keempat di bawah PNI, Masyumi, dan NU.

Berikut,kumpulan puisi tentang G30S PKI,puisi yang menjadi pengingat atas catatan sejarah dan semoga dapat menjadi edukasi dan informasi di masa kini.

1.Revolusi (karya Siamir Marulafau)

Baca Juga: Penjelasan Singkat Tragedi G30S PKI, Sejarah Kelam Kebiadaban Partai Komunis Indonesia

Tetesan air mataku sebening zam-zam
Mengalir bagai air terjun sigura-gura
Di kala jasad bersemayam di lubang buaya
Tak akan terhindarkan, para pahlawan gugur di medan perang
membela tanah air atas kekejaman para pengkhianat bangsa, Keparat
Darah-darah mengalir
tercecer di tanah kering
Seiring jiwa tak akan sirna sepajang perjuangan para pahlawan.. revolusi demi bangsa
Meskipun tulang belulang merapuh di tanah tak bersuluh
Aku tetap berjuang...
Sepanjang napas mendengung di udara Tuhan
Jika Tuhan sudah mulai bosan atas kekejaman dunia menguasai.. tahta kerajaan
Negaraku tak akan bergulir sampai akhir zaman
Akan kupertahankan, kuperjuangkan...
Gerakanmu akan kuhapuskan di bumi Indonesia pertiwi kucinta
Keguguran jasad membahana pada setiap jiwa
Menyiksa lara...
Membawa bara api dalam kemakmuran
mengapa di kau kejam?
Tak akan bersyukur dengan perjuangan 1945
Sungguh tercela...
Wahai anak bangsa...
Sadarlah sebelum napas terhempas di tanah diam tak berpilar
Dosa-dosa tak akan mengalir dalam tetesan darah para pahlawan
Seiring singa-singa meraung menerkam para pengkhianat bangsa
Tak akan kubiarkan dan tak akan kumaafkan,
Pengkhianat bangsa dan negara...
Keluar dari bumi ini...
Jangan sentuh tanah airku
Pergilah dari bumi pertiwi kucinta
Moga Tuhan melihat penyaksi sampai akhir zaman.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x