PONTIANAK, KALBAR TERKINI - Gubernur Kalbar, Sutarmidji, memastikan bahwa sekolah yang sudah memberlakukan tatapm muka, pasti telah menerapkan Protokol Kesehatan.
Hal ini dipastikan langsung oleh bang Midji, panggilannya, saat meninjau sekolah yang menggelar tatap muka, yaitu SMA Negeri 3 Pontianak, pada Senin, 22 Februari 2021.
Mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini menuturkan, sekolah tatap muka digelar karena memerhatikan psikologis siswa, terutama siswa kelas XII. Seperti yang dirilis Kalbar-Terkini.com dari Warta-Pontianak.com
Baca Juga: Pemkab Melawi Kerja Ekstra Tekan Laju Penyebaran, Tim Satgas Covid-19 Seegra Divaksin
"Peninjauan yang saya lakukan ke SMAN 3 Pontianak ini, untuk memastikan, apakah Prokes sudah diberlakukan dengan baik dan sesuai aturan," tuturnya.
Bang Midji menurutkan, semua tahapan Prokes, telah diterapkan oleh SMAN 3 Pontianak. Di antaranya, semua siswa mengguanak masker. Ada tempat pencuci tangan, dan menjaga jarak.
Dalam kunjungannya ke SMA Negeri 3 Pontianak, Sutarmidji juga menyerahkan masker Scuba yang sudah dia pesan di tahun lalu, untuk menghadapi sekolah tatap muka sebelumnya.
Baca Juga: Mari Berkenalan Dengan Bakwan Pontianak, Makanan Kaki Lima yang Menjadi Kegemaran Elite Ibukota
“Tadi saya serahkan masker scuba yang sudah terlanjur kita buat. Dan hal ini untuk memastikan agar masker mereka berganti setiap hati. Kalau sudah pakai masker yang bagus, biarkan saja mereka pakai. Tapi masker scubanya dibawa, ada lima warna, supaya bisa ganti-ganti,” bebernya.
Gubernur Sutarmidji mengungkapkan, saat ini penerapan protokol kesehatan di SMA Negeri 3 Pontianak sudah berjalan dengan baik. “Sekolah sudah menerapkan protokol kesehatan,” terangnya.
Baca Juga: Krisis Air Bersih di NTT, Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Komitmen Berikan Solusi
Baca Juga: Dukung Program DP 0 Persen, REI Kalbar Siap Bangun 7.500 Rumah Subsidi
Namun, Sutarmidji menegaskan, apabila Kota Pontianak yang saat ini berada zona kuning dan bergeser ke zona orange, dirinya memastikan agar sekolah tatap muka kembali diberhentikan.
“Kita lihat kalau Kota Pontianak ini misalnya ada peningkatan atau jadi orange lagi, maka sekolah libur lagi, kalau nggak ya lanjut,” tegasnya. ***