NASA Luncurkan Satelit Ukuran Oven Microwave ke Bulan

- 6 Juli 2022, 09:19 WIB
Satelit observasi Bumi milik Hancom Group.
Satelit observasi Bumi milik Hancom Group. /Hancom Group

"Mungkin perlu waktu untuk meresap. Ini adalah proyek yang telah memakan waktu dua setengah tahun, dan sangat, sangat sulit untuk dieksekusi," katanya.

“Jadi untuk melihat semuanya berkumpul malam ini, dan melihat pesawat ruang angkasa itu menuju bulan, ini benar-benar epik," ujarnya.

Hanya dengan beberapa puluh juta dolar AS, menurut Beck, hadir sebuah roket dan pesawat ruang angkasa.

"...yang dapat membawa Anda ke bulan, ke asteroid, ke Venus, ke Mars,” kata Beck. “Ini adalah kemampuan gila yang belum pernah ada sebelumnya.”

Jika sisa misi tersebut berhasil, maka Capstone akan mengirimkan kembali informasi penting selama berbulan-bulan, sebagai yang pertama untuk mengambil orbit baru di sekitar bulan.

Orbit ini disebut orbit lingkaran dekat halo. Bentuknya bulat telur yang membentang di mana salah satu ujung orbitnya melintas dekat dengan bulan, dan yang lainnya jauh darinya.

Akhirnya, NASA berencana untuk menempatkan stasiun luar angkasa yang disebut Gateway ke jalur orbit, dari mana astronot dapat turun ke permukaan bulan sebagai bagian dari program Artemis-nya.

Menurut Beck, keuntungan dari orbit baru tersebut adalah meminimalkan penggunaan bahan bakar dan memungkinkan satelit - atau stasiun luar angkasa - untuk tetap berhubungan secara konstan dengan bumi.

Electron membawa pesawat ruang angkasa kedua bernama Photon, yang terpisah setelah sembilan menit.

Satelit itu dibawa selama enam hari di Photon, dengan mesin pesawat ruang angkasa yang menyala secara berkala untuk menaikkan orbitnya semakin jauh dari bumi.

Ledakan mesin terakhir pada Senin lalu memungkinkan Photon untuk melepaskan diri dari tarikan gravitasi bumi, dan mengirim satelit dalam perjalanannya.

Halaman:

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: The Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x