Lundmark mengatakan bahwa pihaknya tidak melihat kemungkinan untuk melanjutkan (bisnis) di negara Rusia dalam situasi perang yang terjadi seperti sekarang.
Baca Juga: MENILIK Kejanggalan Spek dan Harga Nokia Edge 2022, Ponsel Impian yang Viral di TikTok
Ia menambahkan Nokia akan terus mendukung pelanggan selama ia keluar dari Rusia, dan tidak mungkin untuk mengatakan pada tahap ini berapa lama penarikan akan dilakukan.
Nokia saat ini tengah mengajukan lisensi yang relevan untuk mendukung pelanggan sesuai dengan sanksi saat ini, katanya dalam sebuah pernyataan.
Nokia dan Ericsson menghasilkan persentase penjualan satu digit yang rendah di Rusia, di mana perusahaan Cina seperti Huawei dan ZTE memiliki pangsa yang lebih besar.
Nokia memang tak mengharapkan keputusan ini berdampak pada prospek 2022, namun mengatakan itu akan mengarah pada provisi pada kuartal pertama sekitar 100 juta euro.
Rusia sendiri juga berselisih dengan Finlandia dan Swedia, sebagai negara asal Nokia dan Ericsson, terkait minat mereka untuk bergabung dengan aliansi militer NATO.
Rusia juga telah mendorong perusahaan untuk mulai membangun jaringan hanya dengan menggunakan peralatan Rusia, berusaha membujuk Nokia dan Ericsson untuk mendirikan pabrik di negara tersebut.
Menurut Lundmark, keputusan Nokia untuk meninggalkan Rusia akan mempengaruhi sekitar 2.000 pekerja, dan beberapa dari mereka mungkin ditawari pekerjaan di negara-negara lain.