Selain itu, Roskomnadzor juga mengatakan bahwa YouTube bertujuan untuk menciptakan persepsi yang menyimpang tentang peristiwa terkini, akan perang antara Rusia dan Ukraina.
Langkah yang diambil Roskomnadzor adalah memblokir situs web yang memberikan informasi yang bertentangan dengan narasi resmi Rusia tentang invasi.
Bahkan, badan pengawas komunikasi Rusia itu pun membatasi akses Facebook.
Pemerintah Rusia juga membatasi akses masyarakat ke Twitter dan sebelumnya mengancam akan memblokir Wikipedia.
Baca Juga: Google Ulang Tahun ke-23, Doodle Bertemakan Kue dan Lilin
Google sangat berhati-hati dengan keputusannya yang melibatkan Rusia.
Sebabnya, Google memiliki lebih dari 100 karyawan di negara itu.
Selain itu, pihak berwenang Rusia juga mengancam akan menuntut warga Rusia yang bekerja di Google, bila perusahaan itu tidak mematuhi aturan mereka.
Baca Juga: Chelsea, Toko Ritel Google Pertama Di New York : Jual Nest dan Fitbit