Perang Ukraina vs Rusia, Tahukah jika 30 Persen Senjata Era Soviet Dibuat di Ukraina?

- 3 Maret 2021, 02:46 WIB
TANK UKRANIA - T-64BM berbentuk bulat, varian yang banyak dimodifikasi dari tank tempur utama T-64B. T-64B yang dirancang oleh Biro Desain Mesin Morozov, perusahaan pertahanan Ukraina di Kharkiv dengan kemampuan kinerja tempur dan karakteristik teknis yang lebih canggih. Perangkat tambahan termasuk senjata yang lebih kuat, kinerja mobilitas yang lebih baik dan tingkat perlindungan yang lebih tinggi./ARMY RECOGNITION/
TANK UKRANIA - T-64BM berbentuk bulat, varian yang banyak dimodifikasi dari tank tempur utama T-64B. T-64B yang dirancang oleh Biro Desain Mesin Morozov, perusahaan pertahanan Ukraina di Kharkiv dengan kemampuan kinerja tempur dan karakteristik teknis yang lebih canggih. Perangkat tambahan termasuk senjata yang lebih kuat, kinerja mobilitas yang lebih baik dan tingkat perlindungan yang lebih tinggi./ARMY RECOGNITION/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

KALBAR TERKINI -  Di era Uni Soviet, 30 persen persenjataan  negara  adidaya saingan Amerika Serikat  ini, diproduksi oleh 1.840 perusahaan resmi di Negara Bagian Ukraina. Kini, paska runtuhnya Soviet pada 26 Desember 1991, Ukraina harus mandiri sebagai suatu negara berdaulat. 

Ukraina  terus berkembang, menggeliat,  sambil terus menjaga dirinya sendiri. Apalagi, 'saudaranya', Rusia, kini  mengklaim diri sebagai metamorfosa  Uni Soviet, dan teganya, terus memerangi Ukraina. 

Toh, 'kafilah terus berjalan'.   Berkecamuknya perang di antara sejumlah negara bekas Soviet  dalam tiga dekade terakhir, membuat Ukraina menggenjot berbagai potensinya. Militer yang kuat, diyakini akan menjadikan Ukraina tangguh.  Ukraina tak mau bernasib seperti Azerbaijan yang pada 2020,  banyak warga sipilnya tewas dihantam sesama 'saudara', Armenia, lewat rudal Iskander buatan Rusia.  

Baca Juga: 'Tua-tua Keladi', Inilah Tank Sistem Elektronik Canggih Modifikasi Rusia

Tak heran , jika Ukraina terus memacu industri militer. Selain bisa meningkatkan taraf hidup rakyat dari penjualan senjata ke pasar ekspor, penguasaan teknologi militer akan membuat negara ini tak lagi keder menghadapi berbagai ancaman dari pihak luar. 

Pada 2012, industri persenjataan Ukraina telah mencapai status sebagai negara pengekspor senjata terbesar keempat dunia. Sejak dimulainya perang di Donbass, wilayahnya, melawan agresi militer Rusia, industri militer Ukraina kian fokus membuat senjata untuk militernya.

Itu sebabnya, posisi Ukraina merosot ke peringkat IX sebagai eksportir senjata global teratas pada  2015. 

Senjata Baru Jaga Diri

Istilah kata, 'jika rumah tangga kita diganggu orang, maka tak masalah untuk sejenak melupakan segalanya',  sambil tetap berusaha menjaga diri dari si pengganggu, Ukraina pun berusaha menjaga dirinya  lewat berbagai inovasi baru di bidang persenjataan.

Dalam jenis senapan mesin, Ukraina keren punya. Dilansir Kalbar-Terkini.com dari media Ukraina Ukrinform, Selasa,  2 Maret 2021, Ukraina  baru saja melengkapi jajaran  angkatan bersenjatanya  dengan sebuah senjata tangan yang paling baru. Ini merupakan kabar terbaru menyusul rencananya  membuat  rudal balistik jarak pendek bernama Sapsan.

Senjata tangan ini adalah Alligator, diadaptasi dari nama spesies reptil pemangsa, yakni buaya. Alligator merupakan  senapan dengan sistem penembakan secara berulang kali, dan berkaliber besar.

Baca Juga: Lagi, 700 Kilogram Narkoba Pakistan Disita di Iran, Indonesia Target Tujuan?

Produksinya sudah selesai, termasuk lolos uji coba pada akhir 2020. "Semua bagian senapan ini dibuat oleh produsen senjata Ukraina," bunyi pernyataan Kementrian Pertahanan Ukraina.

Alligator ditujukan untuk menghancurkan benteng dan berbagai wahana militer  musuh, termasuk kendaraan lapis baja ringan.  Berukuran 14.5x114, kaliber Alligator diklaim sangat kuat untuk meluncurkan peluru dengan kecepatan 980 meter per detik.  

Jangkauan efektif tembakan pelurunya, bahkan mencapai jarak  hingga 2.000 meter dari jangkauan maksimum:  7.000 meter.  Tapi,  ketika diuji lagi dengan jarak tembakan 1,5 kilometer, pelurunya ternyata mampu menembus pelat baja setebal 10  milimeter!

Senapan kaliber besar ini dirancang untuk menetralkan atau merusak total  perangkat keras militer konvensional: kendaraan lapis baja ringan, peralatan radar, peluru kendali pada peluncur, gudang, atau tank berbahan bakar minyak bumi, dan objek-objek lainnya.

Baca Juga: Kacau, Myanmar kian Ribet, Menteri ASEAN Dihadang Granat dan Protes PBB!

Pemberi Kerja Terbesar

Industri pertahanan Ukraina merupakan  sektor strategis yang menyedot jumlah pekerja paling besar. Pada 2019, dilansir Kalbar-Terkini.com dari Wikipedia, Ukraina menjadi importir utama senjata  untuk India, Arab Saudi, dan Turki. 

Jika Ukraina akhirnya menjadi saingan utama Rusia di bidang teknologi persenjataan paska runtuhnya Uni Soviet, ini masuk akal. Ketika Soviet masih berjaya, Ukraina adalah bagian utama dari industri pertahanannya. Industri-industri persenjataan Ukraina bertanggung jawab atas 30 persen produksi pertahanan Soviet, dan 40 persen penelitian ilmiahnya.

Ini sudah termasuk  pembuatan sebagian besar kapal militer  Uni Soviet. 

Paska bubarnya  Uni Soviet bubar,  Ukraina mendeklarasikan kemerdekaannya pada 1991, Kala itu, Ukraina 'terlanjur' memiliki 1.840 perusahaan pembuat senjata yang mempekerjakan hampir 2,7 juta orang.  Mereka antara lain bekerja untuk pembuatan kapal atau  rudal.*** 

 

Sumber: Unkriform

 

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x