AS Kebut Pembangunan Industri Semikonduktor: Antisipasi Serangan Tiongkok ke Taiwan

2 Agustus 2022, 15:36 WIB
Kelangkaan chip semikonduktor berdampak di seluruh dunia /India Times

WASHINGTON, KALBAR TERKINI - Jika China menyerang Taiwan maka dampaknya dipastikan bakal membahayakan perekonomian dan keamanan AS .

Masalahnya, pasokan chip komputer dari Taiwan ke AS akan terhenti karena lebih dari 90 persen piranti canggih ini di AS berasal dari negara pulau itu.

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Selasa, 2 Agustus 2022, Presiden Joe Biden menilai bahwa ancaman China ini snagat serius dmapaknya bagi AS.

Baca Juga: Uni Eropa Sadar Ketergantungannya akan Energi Rusia: Tapi jutru Ingin Jadi Produsen Semikonduktor Global

jika Taiwan diserbu maka saluran pengiriman akan ditutup sehingga AS dan sebagian besar dunia akan menghadapi krisis ekonomi yang sangat serius.

Selain itu, sistem persenjataan canggih telah melibatkan chip komputer yang dimaksudkan untuk membela warga AS sendiri.

Sistem ini tidak mungkin dipertahankan dan diperbarui sehingga membahayakan keamanan AS, jika ancaman China ini tak segera diantisipasi oleh AS.

Caranya, AS hars segera membangunan industri semikonduktor di dalam negeri.

Itu sebabnya pemerintahan Biden terus berjuang agar Senat AS meloloskan RUU tentang anggaran pembangunan sektor Chip Komputer dan Ilmu Pengetahuan (CHIPS dan Science Act) senilai 52 miliar dolar.

Baca Juga: NVIDIA Gagal Beli Perusahaan Semikonduktor dan Desain Perangkat Lunak Inggris

Perjuangan di Senat AS lewat para wakil dari Partai Demokrat-nya telah berlangsung 18 bulan.

Bahkan perjuangan ini juga dilakukan secara bipartisan menyusul keterlibatan sejumlah wakil rakyat dari kalangan oposisi, Partai Republik.

Persetujuan Senat AS tentang lolosnya RUU pembangunan semikonduktor seharusnya kian mendekati garis finis.

Hanya saja, pemimpin Republik di Senat AS Mitch McConnell kemungkinan memblokirnya.

Itu sebabnya Biden terus memimpin pengarahan terkait RUU tersebut di Ruang Situasi Gedung Putih. Masalahnya, ini bukan sekadar tagihan yang akan menyenangkan banyak orang.

Pengarahan ini terkait dengan skenario menakutkan, jika RUU terhenti. Mereka meyakini, perekonomian dan keamanan nasional sedang dipertaruhkan.

Miliaran dolar AS untuk chip komputer dan penelitian ilmiah, menurut mereka, dapat membantu mengurangi inflasi, dan menciptakan lapangan kerja pabrik baru.

Hal ini bisa pula mempertahankan AS dan sekutunya, dan mempertahankan keunggulan untuk melawan China yang dinilai kian ambisius dan agresif.

Tim Biden pun memutuskan untuk mengabaikan kemungkinan ancaman McConnell sebagai 'pilihan yang salah'.

Tim tetap bekerja dengan para senator Republik yang telah mendukung RUU tersebut.

Di antaranya, John Cornyn dari Texas, Todd Young dari Indiana, dan Roger Wicker dari Mississippi.

Brian Deese, Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, mengingat sentimen yang muncul dari pertemuan tersebut.

“Terlalu banyak kemajuan, terlalu banyak kepercayaan, dan terlalu banyak yang dipertaruhkan untuk melihat upaya terhenti sekarang ini. Kami akan terus maju," tegas Biden.

Hanya beberapa jam kemudian, McConnell bersumpah lewat ciutannya di Twitter bahwa RUU semikonduktor akan mati.

Hanya saja, hal ini akan terjadi jika para senator dari Demokrat mencoba mendorongnya melalui anggaran terpisah, dan paket pengeluaran domestik.

Jika disetujui maka Biden segera menandatangani UU itu, yang juga mencakup banyak uang untuk penelitian ilmiah.

Sidang paripurna terkait RUU tersebut telah ditunda oleh kasus rebound Biden dari COVID-19.

Penjelasan tentang bagaimana RUU itu disusun telah diambil dari wawancara dengan 11 pejabat administrasi dan kongres Biden, yang sebagian besar berbicara dengan syarat anonim.

Tim Biden telah mengambil langkah yang tidak biasa, mendaftarkan para mantan anggota pemerintahan Donald Trump.

Kelompok yang umumnya dicerca oleh Demokrat ini dilibatkan untuk mendapatkan suara dari Republik.

Ada anggota parlemen GOP, seperti alil dari Republik Oklahoma, Frank Lucas, yang membantu menyusun RUU, tetapi akhirnya merasa berkewajiban untuk memilih menentangnya.

Alasannya, dia menolak kenaikan pajak yang diuusulkan oleh Demokrat di Senat AS, dan juga pengeluaran lain yang akan segera menyusul.

"DPR telah bekerja dengan itikad baik sepanjang waktu ini, untuk mencapai konsensus undang-undang, yang dapat disahkan oleh kedua kamar," kata Lucas dalam pidatonya di senat, pekan lalu.

“Tetapi, kami berkali-kali telah digagalkan, karena kepemimpinan Demokrat telah memindahkan tiang gawang, menutup proses, dan memilih kebijakan partisan mereka yang memecah belah," kecamnya.

Untuk sebagian besar proses, sifat teknis dari chip komputer dan penelitian ilmiah, berarti pembicaraan dapat terjadi di luar hiruk-pikuk pertengkaran partisan.

Kedua belah pihak tahu bahwa penelitian yang didanai pemerintah setelah Perang Dunia II akhirnya mengarah ke internet, MRI, vaksin virus corona, dan inovasi lain yang membentuk dunia saat ini.

Hanya menjelang akhir lolosnya RUU tersebut , ketika kesuksesan semakin dekat, politik itu diperkuat secara publik.

Seperti yang dilihat oleh pejabat administrasi, RUU itu disetujui Kongres AS minggu lalu karena koalisi yang mendalam, dan ketekunan yang tak henti-hentinya.

Tetapi karena banyak anggota dari Republik menafsirkannya, mereka memberikan dukungan utama, tapi kemudian berkhianat.

Blokade selama dua minggu oleh McConnell berakhir setelah senator dari West Virginia, Joe Manchin menyatakan pada Selasa, 14 Juli 2022 memberikan pernyataan yang serius.

Manchin menyatakan menentang sebagian besar usulan terkait rencana pengeluaran dan pajak dari sesama Demokrat.

Dengan asumsi agenda Biden yang lebih luas berada di 'atas es', maka para anggota Senat AS dari kalangan Republik percaya diri untuk memilih RUU chip komputer.

Tapi, empat jam setelah RUU chip disahkan oleh Senat pada Rabu, 27 Juli 2022, Manchin mengumumkan kesepakatan besar dengan Pemimpin Demokrat di Senat AS, Chuck Schumer.

Ada 369 miliar dolar AS untuk memerangi perubahan iklim, pajak perusahaan minimum 15 persen, penurunan harga obat resep, dan pengurangan defisit sekitar 300 miliar dolar AS.

Semua itu adalah jenis paket yang ingin dihentikan McConnell sehingga dukungan Republik di Senat AS telah diragukan.

Namun pada akhirnya, Demokrat masih mendapat bantuan untuk meloloskan RUU dari 24 wakil Republik, yang beberapa di antaranya menyatakan bahwa RUU itu penting demi melindungi keamanan nasional.

Adapun risiko kekurangan chip komputer menjadi lebih jelas selama musim semi dan musim panas 2021 karena inflasi yang terus meningkat.

Survei Departemen Perdagangan AS dari September 2021 menunjukkan bahwa produsen rata-rata turun menjadi hanya pasokan chip selama lima hari, dibandingkan dengan 40 hari sebelum pandemi.***

Sumber: The Associated Press

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: The Associated Press

Tags

Terkini

Terpopuler