KALBAR TERKINI - Pihak Komisi Komunikasi Federal (FCC) di Kantor Jaksa Agung AS, mengungkapkan bahwa Industri-industri broadband (internet) di negara Paman Sam pada 2017 mendanai kampanye yang menghasilkan jutaan komentar palsu selama proses netralitas bersih pihak FCC.
Baca Juga: Sasar Traveler dan Pebisnis Muda, Maskapai Super Air Jet Andalkan Pesawat Airbus 320-200
Kantor penyelidikan tyang bernaung di bawah otoritas Kejaksaan Agung AS menunjukkan, para pemain industri broadband mendanai 4,2 juta dolar AS. Uang sebesar itu disengaja untuk mendanai lebih dari 8,5 juta komentar palsu ke FCC
Baca Juga: Vaksin China tak Ampuh? Kenapa Join dengan mRNA BioNTech? Simak Wawancaranya!
Dikutip Kalbar-Terkini.com dari Reuters, pihak FCC menyatakan pada Kamis, 6 Mei 2021, komentar-komentar palsu itu untuk melakukan perlawanan. tepatnya, menciptakan munculnya oposisi akar rumput yang meluas terhadap aturan netralitas internet yang diberlakukan FCC.
Baca Juga: Diciptakan Untuk Gamers Mobile Legend, Ini Spesifikasi Infinix HOT 10S
FCC mengadopsi aturan netralitas bersih yang penting pada 2015, yang melarang penyedia layanan internet memblokir, atau membatasi lalu lintas, atau menawarkan jalur cepat berbayar.
Namun, aturan netralitas berish ini dibatalkan di bawah Presiden Donald Trump.***
Sumber: Reuters